REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Uji klinis yang dilakukan oleh peneliti Queensland sedang berusaha mencari tahu apakah manggis si buah tropis bisa menawarkan pengobatan yang lebih ramah untuk penyakit skizofrenia.
Manggis sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di Asia Tenggara, dan sekarang peneliti Australia berharap dapat membuktikan apakah kandungan atioksidan dalam buah itu bisa meredakan psikosis dan gejala lainnya. Pengobatan skizofrenia yang ada saat ini bisa menyebabkan sejumlah efek samping yang tidak menyenangkan.
Peneliti berharap jika uji coba yang mereka lakukan terbukti positif, buah manggis bisa digunakan sebagai pengobatan yang lebih ringan untuk penyakit mental ini. Buah manggis merupakan buah tropis dari Indonesia yang selalu tersedia sepanjang tahun, menyerupai buah markisa di bagian luarnya dengan kulit berwarna gelap pekat.
John McGrath dari Institut Otak Queensland yang memimpin penelitian ini mengatakan, serangkaian antioksidan yang luar biasa ditemukan di dalam buah manggis. “Senyawa ini dapat mengurangi peradangan dan mengatasi radikal bebas, yang dapat menjadi efek samping dari penyakit dan peradangan. Jadi saya berbicara dengan orang dari Indonesia, Malaysia dan India, di mana nenek-nenek mereka akan membuat teh atau ekstrak dari kulit buah manggis dan itu akan diberikan kepada mereka untuk mengobati sakit perut dan berbagai macam hal," kata Profesor McGrath.
Para peneliti akan mengamati 150 orang selama enam bulan untuk melihat apa efek dari penggunaan antioksidan yang dibuat dari kulit manggis terhadap halusinasi, delusi, suasana hati dan tingkat energi.
Pengobatan membuat pasien seperti zombie
Penelitian ini telah berkembang dari riset-riset sebelumnya yang menunjukan bahwa antioksidan yang ditemukan di dalam minyak ikan dapat mengobati skizofrenia. "Kami menarget penderita yang baru-baru ini menunjukkan gejala awal [schizophrenia] dan kami mencoba untuk meningkatkan hasil [pengobatan] mereka. Kami memiliki masalah serius dalam pengobatan yang kurang aman dan bebas efek samping dan efektif -itulah yang berusaha kami lakukan dalam penelitian ini," kata Profesor McGrath
David Nicholls dari Northern Territory, sudah mengidap penyakit mental selama 52 tahun. "Saya mengidap skizofrenia sejak lahir. Saya mengalami paranoia, kegelisahan, mendengar suara-suara,” katanya.
Dia mengatakan dia mengalami serangkaian efek samping dari pengobatan yang dijalaninya, termasuk kejang otot, kenaikan berat badan dan impotensi. “Beberapa obat membuat anda seperti zombie,” tuturnya.
Namun Nicholls mengatakan ada satu manfaat dari penyakit skizofrenia yang diidapnya, penyakit ini sangat baik untuk kreativitas. “Anda selalu berpikir di luar kebiasaan,” katanya.
“saya mencintai penyakit saya, saya banyak berkreasi seni dan menulis cerita. Mungkin jika mereka memiliki pengobatan yang bisa menekan suara-suara atau menyingkirkannya sama sekali, karena saya mendengar suara-suara ini sepanjang siang dan malam selama 52 tahun, mereka benar-benar memiliki efek samping yang buruk,” ucapnya.