Kamis 13 Oct 2016 09:47 WIB

Kelahiran Waleed Genapi Populasi Gaza Menjadi Dua Juta

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Tahany Shaath bersama bayinya Waleed Shaath yang berusia tiga hari di Rafah, Gaza, Rabu, 12 Oktober 2016. Waleed menjadi penduduk ke dua juta di Gaza.
Foto: Arab News
Tahany Shaath bersama bayinya Waleed Shaath yang berusia tiga hari di Rafah, Gaza, Rabu, 12 Oktober 2016. Waleed menjadi penduduk ke dua juta di Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelahiran seorang bayi laki-laki bernama Waleed Shaath menjadi tonggak pencapaian kepadatan penduduk di wilayah Gaza, Palestina. Saat ini, tercatat penduduk Gaza mencapai genap dua juta jiwa.

"Sekarang ada dua juta warga di Jalur Gaza setelah bayi Waleed Shaath lahir tadi malam di Rafah, Gaza selatan," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Iyad Bezm, dikutip dari Arab News, Rabu (12/10).

Bezm mengatakan, penduduk Jalur Gaza terdiri atas 50,66 persen laki-laki dan 49,34 persen perempuan. Penduduk ke 2.000.001 adalah seorang anak perempuan bernama Lana Ayad, yang lahir setelah bayi Waleed.

Menurut PBB, Gaza merupakan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi di dunia bila dibandingkan dengan luas wilayahnya. Wilayah Gaza yang berada di antara Mesir, Israel, dan Laut Mediterania hanya memiliki luas 12 kilometer per segi. Pada 2020, PBB memperkirakan Gaza akan menjadi wilayah tidak layak huni. Hal itu disebabkan oleh semakin tingginya angka kepadatan penduduk.

Kondisi sosial dan ekonomi Gaza saat ini sedang berada di titik terendah sejak 1967, sejak Israel merebut wilayah itu dari Mesir. Israel telah menarik keluar pasukannya pada 2015, tetapi tetap mempertahankan blokade di wilayah yang dikuasai Hamas selama lebih dari satu dekade tersebut.

Israel berdalih, blokade dilakukan agar tidak ada bantuan senjata yang masuk untuk militer Hamas. Israel dan Hamas di Gaza telah tiga kali terlibat perang sejak 2008.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement