REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyinggung calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump dan calon dari partai Demokrat Hillary Clinton serta mengkritik debat mereka pada akhir pekan. Dia memperingatkan jika menjadi presiden, keduanya akan buruk bagi Amerika Latin.
"Saya belum pernah melihat debat lebih buruk, lebih tidak bermoral dalam sejarah politik Amerika Serikat, yang saya ikuti selama 30 tahun," kata Presiden Maduro, seorang sosialis dalam sebuah kegiatan untuk memperingati "Hari Perlawanan Pribumi" di Venezuela, yang merupakan bekas jajahan Spanyol.
"Jika setengah dari apa yang mereka katakan itu benar, maka tidak ada seorang pun dari keduanya dapat menjadi presiden Amerika Serikat atau di negara lain di dunia," kata Maduro.
Hillary dan Trump, yang menurut jajak pendapat tidak menuai banyak dukungan, bersaing untuk menggantikan Barack Obama pada Pemilu 8 November mendatang.
"Kami tidak berharap hal-hal baik dari keduanya. Baik Trump maupun Hillary tidak memberikan harapan atau kepentingan yang baik untuk Venezuela atau Amerika Latin," kata Maduro.
Oposisi Venezuela mengkritik Maduro untuk sebaiknya lebih mengutamakan masalah dalam negeri, seperti kekurangan pangan, inflasi tiga digit, dan status Venezuela sebagai salah satu negara dengan tingkat pembunuhan tertinggi di dunia, alih-alih mengomentari negara lain, demikian Antara News.