REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menyatakan dukungan pada Filipina dalam memerangi perdagangan narkoba. Dilansir Asian Correspondent, Jumat (13/10), Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang mengatakan Cina mengerti dengan kebijakan Filipina meski banyak dikiritk Barat.
"Kami mengerti dan mendukung kebijakan pemerintah Filipina dibawah Presiden Duterte dalam memprioritaskan perang melawan kejahatan narkoba," kata dia.
Sejak menjabat bulan Juni, Duterte menjalankan janjinya untuk mengenyahkan narkoba di Filipina. Kampanye anti-narkobanya telah menewaskan 3.000 tersangka kejahatan narkoba. Hal ini meningkatkan peringatan pelanggaran HAM oleh pemerintah. Meski demikian, penduduk Filipina mendukung Duterte. Dalam survei terbaru oleh Social Weather Stations, rating performa Duterte dalam 100 hari jabatannya adalah sangat baik.
Duterte dijadwalkan berkunjung ke Cina pekan depan. Ia akan membawa sejumlah besar delegasi, sekitar 250 eksekutif bisnis. Menurut Philippine Star, ia akan bertemu dengan Presiden Xi Jinping, PM Li Keqiang dan Ketua Kongres Zhang Dejiang. Ia juga dijadwalkan sowan dengan komunitas Filipina yang tinggal di Cina. Pertemuan tersebut bertujuan meningkatkan hubungan bilateral. Sejumlah agenda yang akan dibahas meliputi ekonomi, bisnis dan perjanjian investasi.
Duta Besar Cina untuk Filipina, Zhao Jianhua pada Rappler sempat mengatakan bahwa kedua pemimpin kemungkinan tidak membahas Laut Cina Selatan. Padahal ini menjadi isu yang dahulu jadi kunci.
Filipina menentang Cina dengan putusan arbitrase pengadilan internasionalnya. Putusan itu mengatakan klaim Cina atas sebagian besar wilayah LCS tidak sesuai hukum internasional.