Ahad 16 Oct 2016 09:57 WIB

Clinton Semakin Diunggulkan Lawan Trump

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Calon presiden AS Donald Trump dan Hillary Clinton berjabat tangan usai debat capres kedua di Washington University, St Louis, Ahad, 9 Oktober 2016.
Foto: AP Photo/Patrick Semansky
Calon presiden AS Donald Trump dan Hillary Clinton berjabat tangan usai debat capres kedua di Washington University, St Louis, Ahad, 9 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Setelah calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, mengalami pekan kampanye yang buruk, Hillary Clinton semakin berada di posisi menguntungkan.

Survey terbaru Reuters/Ipsos pada Sabtu (15/10), menunjukkan calon Presiden AS dari Partai Demokrat itu diunggulkan untuk memenangkan suara di Electoral College.

Jika pemilu diadakan pekan ini, survey memperkirakan Clinton akan mendapatkan 270 suara di Electoral College. Jumlah tersebut lebih dari jumlah yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan, sebanyak 95 persen, dengan margin 118 suara.

Selama dua pekan berturut-turut, survey menunjukkan kemungkinan angka kemenangan Clinton yang begitu tinggi. Beberapa pihak juga memperkirakan, Clinton akan menang di Electoral College sebanyak 90 persen.

Sementara, Trump bisa unggul di beberapa negara bagian jika saja dia tidak banyak membuat keburukan. Misalnya di Florida, kunjungan terakhir Trump bersama wakil presidennya, Mike Pence, mampu mengurangi kesempatan Clinton mendapatkan 29 suara Electoral College dari negara bagian itu.

Baca juga,  Trump Kewalahan Hadapi Hillary.

Namun di Florida, Clinton masih unggul sebanyak enam poin, seperti minggu lalu. Begitu juga dengan Ohio, negara bagian yang penting bagi Trump, yang kini condong ke arah Clinton.

Beberapa hari terakhir, tim kampanye Trump berjuang untuk menanggapi tuduhan pelecehan seksual yang dilayangkan beberapa wanita terhadap Trump. Trump mengatakan isu tersebut merupakan bentuk kebohongan dan konspirasi media agar ia kalah dalam pemilu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement