Ahad 16 Oct 2016 16:16 WIB

Kapal Perang AS Jadi Target Rudal di Yaman

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Bilal Ramadhan
Serangan bom di Kota Aden, Yaman.
Foto: EPA
Serangan bom di Kota Aden, Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kapal perang milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Yaman kembali menjadi target serangan rudal yang dilakukan oleh kelompok pemberontak Houthi. Serangan rudal yang gagal tersebut merupakan insiden yang terjadi ketiga kalinya dalam satu minggu terakhir.

Seorang pejabat pertahanan AS menjelaskan, sejumlah rudal ditembakkan ke tiga kapal patroli AS di perairan internasional Laut Merah. Namun, ketiga kapal itu berhasil mempertahankan diri dan lolos dari tembakan.

Kapal penghancur rudal, USS Mason dan USS Nitze, serta kapal amfibi USS Ponce menjadi sasaran rudal Houthi. Saat itu, ketiganya tengah berpatroli di Selat Bab al-Mandeb yang menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aden.

"Mason tampaknya sekali lagi telah diserang di Laut Merah, dan lagi serangan berasal dari rudal yang ditembakkan dari pantai Yaman," ujar Kepala Operasi Angkatan Laut AS, Laksamana John Richardson, di Baltimore, pada Sabtu (15/10).

Pejabat Pertahanan AS lainnya yang memakai sumber anonim mengatakan, semua kawak kapal aman dan tidak ada yang terluka di serangan rudal ketiga ini. Serangan pertama tercatat terjadi pada Ahad (9/10) dan serangan kedua terjadi pada Rabu (12/10).

Kedua serangan tersebut juga gagal mengenai USS Mason dan tidak menimbulkan kerusakan, maupun korban. Insiden terakhir ini terjadi dua hari setelah AS melancarkan serangan balasan menggunakan peluru kendali jarak jauh Tomahawk.

Pada Kamis (13/10), AS meluncurkan rudal jelajah menargetkan tiga lokasi radar di wilayah Yaman yang dikuasai Houti, sebagai balasan atas serangan dua rudal Houti yang gagal sebelumnya terhadap kapal perang AS.

Serangan balasan AS pada Kamis lalu mendapat izin langsung dari Presiden Barack Obama. Serangan itu menandai aksi militer Washington pertama yang langsung menargetkan Houthi di wilayah konflik Yaman.

Kelompok bersenjata Houthi awal pekan ini membantah bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kapal perang AS. Seorang diplomat senior juga mengatakan, bantahan telah disampaikan secara pribadi.

Namun, AS membeberkan adanya sejumlah bukti yang menunjukkan serangan dilakukan oleh Houti. AS menyelidiki kemungkinan adanya stasiun radar di bawah kontrol Houthi di Yaman, yang membantu kelompok itu menentukan koordinat serangan.

Pentagon pada Kamis (13/10) menegaskan serangan AS hanya menargetkan lokasi radar milik Houthi. Radar tersebut diduga membantu Houthi mencari target peluncuran tiga rudal yang diarahkan kepada USS mason pada Ahad dan Rabu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement