REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Daerah pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza ditutup dari warga Palestina selama libur Sukkot Yahudi. Israel berdalih, penutupan dilakukan karena kekhawatiran terjadinya kekerasan.
Dilansir dari Saudi Gazette, Senin (17/10), pembatasan di Tepi Barat dan Jalur Gaza dari warga Palestina sejak Ahad, akan terus dilakukan sepanjang Senin. Selain itu, Sukkot biasanya akan meningkatkan jumlah pengunjung Yahudi di sekitaran Masjid Al Aqsa.
Sukkot sendiri merupakan satu dari tiga hari libur Yahudi, yang kerap menimbulkan ketegangan dengan Palestina sepanjang sejarah. Sejak pendudukan pada 1967, timbul kekhawatiran kalau Israel akan mencaplok Al Aqsa dengan meningkatkan jumlah pengunjung Yahudi.
Pekan lalu, orang-orang Yahudi sudah ramai-ramai memenuhi sekitara Al Aqsa untuk merayakan Yom Kippur, dan turut dilakukan sepekan sebelumnya untuk merayakan Tahun Baru Yahudi. Ini tentu meningkatan kekhawatiran warga Palestina, terutama tentang keberadaan Al Aqsa.
Tahun lalu, masa liburan di Yerusalem berubah menjadi bentrokan, akibat drastisnya peningkatan pengunjung di sekitaran Al Aqsa. Ketegangan turut diakibatkan pelarangan yang dilakukan Israel, terhadap warga Palestina yang hendak masuk ke Al Aqsa.