REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Sebanyak 21 siswi yang diculik oleh Boko Haram dari sebuah asrama sekolah di Chibok, Nigeria telah kembali pulang. Mereka berhasil dibebaskan dan berkumpul ke keluarga masing-masing.
Hingga saat ini, masih ada 197 siswi korban penculikan Boko Haram yang dinyatakan hilang. Secara keseluruhan, terdapat 276 siswi yang disandera oleh kelompok militan itu pada April 2014 lalu.
Salah satu perempuan yang menjadi korban penculikan menceritakan hari-hari mengerikan yang ia lalui saat disandera oleh kelompok militan itu. Menurutnya, selama 40 hari, ia harus bertahan tanpa makanan. Selain itu, ia juga dapat menghindari dari bahaya kematian setidaknya sekali.
"Saya menghindari saat ada pesawat yan menjatuhkan bom dekat saya. Kemudian saya bertahan 40 hari tanpa makanan tapi tidak mati, terima kasih tuhan," ujar salah satu siswi yang berbicara dalam bahasa Hausa lokal di sebuah upacara penyambutan korban penculikan kelompok militan itu, dilansir BBC, Senin (17/10).
Pemerintah Nigeria sebelumnya membantah laporan yang menyebutkan bahwa pasukan negara dapat menangkap Boko Haram dengan pertukaran sandera perempuan. Demikian dengan pembebasan empat komandan militer yang ditahan oleh kelompok itu.
Upaya pembebasan ini juga disebut dilakukan dengan membayar tebusan jutaan dolar. Pemerintah Swiss adalah pihak yang mengeluarkan uang, atas nama Pemerintah Nigeria.