REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Badan kesejahteraan nasional di Australia mengatakan sekarang ini ada lebih banyak anak-anak yang hidup di bawah garis kemiskinan di seluruh Australia dibandingkan satu dekade terakhir.
Sebuah riset yang dilakukan Dewan Layanan Sosial Australia (ACOSS) menunjukan meski pertumbuhan ekonomi [di Australia] sudah berlangsung lebih dari 25 tahun, namun masih ada 13,3 persen penduduk Australia yang tercatat masih hidup dalam kemiskinan. Laporan riset ini menemukan ada peningkatan jumlah kemiskinan anak di kalangan keluarga dengan orang tua tunggal, dengan jumlah anak yang hidup di bawah garis kemiskinan mencapai 731 ribu anak.
Direktur Eksekutif ACOSS Cassandra Goldie menyebut temuan data ini sebagai sesuatu yang mengganggu. "Kita nyaris tidak membuat upaya yang berdampak selama sepuluh tahun terakhir untuk menyikapi tingkat kemiskinan di Australia. Tingkat kemiskinan di Australia saat ini mencapai 40 persen dan telah mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir," katanya.
Goldie mengatakan Pemerintah Federal harus menerapkan perubahan-perubahan dalam upaya yang dilakukan saat ini untuk membuat perbedaan. "Ada sejumlah upaya jelas yang dapat diimplementasikan, dalam beberapa kasus bahkan nyaris hanya butuh beberapa malam saja, untuk mengubah gambaran ini secara signifikan,” katanya.
Badan kesejahteraan Australia ini hendak melihat masalah kemiskinan anak ini diprioritaskan oleh Pemerintah Federal dan untuk memastikan keluarga-keluarga dari golongan berpenghasilan rendah tidak semakin buruk keadaannya menyusul pengurangan dana tunjangan kesejahteraan.
Sekretaris Kabinet Arthur Sinodinos mengatakan partisipasi angkatan kerja merupakan kunci untuk mengatasi masalah ini. "Saya kira cara terbaik untuk mengatasi masalah kemiskinan anak ini adalah dengan memiliki perekonomian yang kuat karena banyak dari anak-anak ini akan tumbuh besar di dalam rumah tangga dimana ada satu atau lebih orang tua, dan bahkan mungkin kakek nenek, dan tidak memiliki pekerjaan,” katanya.
Tapi menteri federal bayangan dari Partai Buruh, Jim Chalmers mengatakan masalah ini tidak dapat diterima. "Ini merupakan waktu yang mungkin paling buruk bagi Pemerintahan Turnbull untuk mengurangi dana tunjangan bagi keluarga-keluarga [tidak mampu], memotong anggaran tunjangan cuti orang tua, dan membuat para pencari kerja butuh waktu lebih dari satu bulan tanpa memiliki apapun untuk menghidupi dirinya sehari-hari,” katanya.
Menurut laporan ini, pada 2014 batasan penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan bagi penduduk dewasa lajang di Australia adalah 426.30 dolar AS per pekan atau 8.95.22 dolar AS per pekan bagi pasangan dengan anak. Laporan riset ini juga mengatakan mayoritas dari orang yang hidup di bawah garis kemiskinan mengandalkan dana tunjangan keamanan sosial sebagai sumber utama pendapatan, sementara sepertiga penduduk miskin lainnya mengandalkan gaji.
'Saya tidak ingin bangun karena saya tidak ingin khawatir’
Emily Bills (21 tahun) memiliki tiga orang anak perempuan berusia di bawah empat tahun. Pasangannya bekerja dan dia berkerja paruh waktu di sebuah restoran siap saji, tapi pasangan ini terpaksa tinggal bersama orang tua mereka karena mereka kesulitan memenuhi kebutuhan mereka sendiri. "Kondisi ini membuat saya merasa sangat lelah, marah dan kecewa karena saya tidak mampu membeli barang-barang yang orang lain mampu beli,” kata Bills kepada ABC News.
"Bills harus berusaha memenuhi segala sesuatunya, kemudian kami selalu memastikan tersedia cukup makanan di meja untuk makan anak-anak perempuan kami. Itulah prioritas kami, memastikan anak-anak kami memiliki semuanya.”
Bills mengatakan dia sering terbangun pada malam hari mengkhawatirkan keuangan keluarganya. "Kemudian terkadang saya tidak ingin bangun di pagi hari, karena tidak ingin khawatir mengenai bagaimana harus mengatur semuanya," ujarnya.