REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arab Saudi siap untuk menyetujui gencatan senjata di Yaman. Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengonfirmasi hal itu, Senin (17/10).
Namun, ia mengaku sinis terhadap upaya-upaya perdamaian setelah berbagai upaya gencatan senjata sebelumnya telah gagal. Jubeir mengatakan, Arab Saudi saat ini sangat berhati-hati untuk mematuhi hukum kemanusiaan dalam konflik Yaman.
Jubeir menuturkan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas pemboman akan dihukum. Sementara para korban akan diberikan kompensasi.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dan Inggris menyerukan pada Ahad (16/10) untuk segera terjadinya gencatan senjata di Yaman dan tanpa syarat untuk mengakhiri kekerasan antara kelompok militan Houthi dan pemerintah setempat.