Selasa 18 Oct 2016 14:24 WIB

Korban Tewas Kapal Feri Tenggelam di Myanmar Mencapai 32 Orang

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Kapal Tenggelam
Foto: EPA/M Urip
Ilustrasi Kapal Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Sebuah kapal feri tenggelam di sungai Chindwin, Myanmar, pada Sabtu (17/10) lalu, diduga akibat kelebihan beban. Petugas penyelamat sampai saat ini telah menemukan 32 penumpang yang tewas dan diperkirakan jumlah korban tewas akan terus bertambah.

Petugas berhasil menyelamatkan 154 orang penumpang dari kecelakaan tersebut. Ketua tim penyelamat, Sa Willy Frient, mengatakan korban bisa mencapai 100 orang, yang terjebak di balik kapal.

"Sejauh ini kami baru menemukan 32 jenasah. Kami berusaha menaikkan kapal menggunakan crane yang diikatkan dengan tali. Kemungkinan setelah kapal diangkat, korban tewas akan bertambah," ujar dia seperti dilansir the Guardian.

Ia memperkirakan perahu diisi oleh 240 sampai 250 orang. Padahal kapasitas perahu hanya untuk 100 orang.

Hnin Lei Yee, seorang guru berusia 27 tahun, menjadi salah satu korban selamat dari kecelakaan itu. Ia mengaku saat itu tengah bepergian bersama suami dan putrinya untuk merayakan festival Buddha Thadingyut.

Anak perempuannya yang berusia satu tahun ditemukan tewas. Sedangkan suaminya masih belum ditemukan sampai saat ini. "Kecelakaan itu terjadi sangat cepat. Saya melihat jendela terbuka, jadi saya memiliki kesempatan untuk keluar. Saya tidak bisa berenang, jadi saya harus berpegang pada pelampung plastik dan akhirnya petugas penyelamat datang menyelamatkan saya," ungkap Yee.

Keesokan paginya, Yee melihat anaknya berada di ruang jenzsah bersama korban tewas lainnya. Korban tewas juga di antaranya guru-guru dan mahasiswa dari Universitas Monywa.

Baca juga, Kapal Rafelia Tenggelam karena Bocor.

"Saya sangat berduka, kejadian ini menakutkan kita semua. Para guru sering kali harus menggunakan transportasi tidak aman," kata Wakil Presiden Federasi Guru Myanmar, Sai Khaing Myo Tun.

Sebanyak empat awak kapal ditahan atas tuduhan kelalaian. Pihak berwenang masih mencari satu awak dan pemilik feri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement