Rabu 19 Oct 2016 01:04 WIB

Korban Banjir Bandang Vietnam Terus Bertambah

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Agus Yulianto
Badai (ilustrasi)
Foto: Reuters
Badai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI – Topan Sarika yang menyebabkan banjir bandang di empat provinsi di Vietnam bagian tengah, masih terus menyisakan korban. Hingga saat ini tercatat sudah ada 35 korban jiwa akibat banjir bandang tersebut, sedangkan empat lainnya masih belum ditemukan.

Pusat Prakiraan Cuaca Nasional Vietnam, pada Selasa (18/10) waktu setempat menyebutkan, topan tersebut berkecepatan angin 165 kilometer per jam (103 mph) dan hembusan hingga 200 kilometer per jam (124 mph). Topan ini bergerak menuju Vietnam utara dengan kecepatan 15 kilometer per jam (9 mil per jam). Atas perhitungan tersebut maka diperkirakan mulai Selasa (18/10) malam hingga Rabu (19/10) waktu setempat di timur laut Vietnam masih akan terjadi hujan lebat.

Sementara Vietnam Breaking News mencatat, bahwa Komite Nasional untuk Pencarian dan Penyelamatan (NDCR) melaporkan, pesisir Provinsi Quang Binh memiliki jumlah kematian tertinggi yaitu sebanyak 22 korban. Sedangkan di Provinsi Ha Tinh terdapat sembilan korban jiwa.

Topan Sarika diklaim sebagai badai terkuat yang terjadi di Vietnam beberapa tahun terakhir ini. "Kami khawatir. Kami telah menginstruksikan pemerintah daerah agar merencanakan untuk mengevakuasi orang-orang dari daerah berisiko tinggi untuk mengatasi topan," kata pejabat NDCR Tran Le Dang Hung, seperti dikutip dari Nature World News, Selasa (18/10) waktu setempat.

Bahkan, Pusat Peramalan Hidro-Meteorologi Nasional, sebuah badan cuaca dan iklim di Vietnam tidak memperkirakan bahwa Topan Sarika datang ke negaranya pada pekan ini. Topan Sarika tersebut yang sudah menghantam Filipina pada akhir pekan lalu dan menyebabkan dua orang tewas. Kemudian topan bergerak mendekati Pulau Hainan Cina pada hari ini, Rabu (19/10) sebelum melintasi Teluk Tonkin pada Kamis (20/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement