Rabu 19 Oct 2016 14:32 WIB

Dituduh Intervensi Pemilu AS, Ekuador Putus Akses Internet Assange

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Julian Assange
Foto: AP Photo/Matt Dunham
Julian Assange

REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Ekuador telah memutus akses internet di kedutaannya di London untuk Julian Assange, pendiri situs Wikileaks, Selasa (18/10). Ia dituduh menggunakan situs whistleblowing tersebut untuk mengintervensi pemilu presiden AS.

Sebelumnya, Wikileaks mempublikasikan informasi rahasia milik Komite Nasional Demokrat, termasuk surat elektronik akun penasihat kampanye Hillary Clinton, John Podesta. Pada Selasa, otoritas Ekuador merilis pernyataan yang menyebut pemerintah Ekuador menghormati prinsip tidak mencampuri urusan negara lain.

"Otoritas telah memutus akses internet pada Assange karena Wikileaks mempublikasikan dokumen terkait kampanye pemilu AS," katanya.

Pernyataan itu juga mengonfirmasi otoritas memberikan suaka pada Assange. Otoritas kini menjamin keamanan, keselamatan dan integritasnya sampai ia mendapat tempat aman.

Akses Assange ke internet diputus pada Senin pagi. Wikileaks mengaku tidak bertanggung jawab atas peretasan terhadap surel terkait Clinton. Wikileaks hanya mempublikasikannya.

Pakar keamanan siber menduga aktivitas peretasan surel Nasional Demokrat dilakukan oleh Rusia. Banyak pihak menuduh, baik Assange maupun Rusia melakukan peretasan untuk membantu Donald Trump.

Wikileaks bertanggung jawab atas publikasinya bersama dengan sejumlah media, termasuk The Guardian. Saat ini Assange menjadi buron di Swedia karena dua tuduhan pelecehan seksual pada 2010. Penyelidikan terhadapnya juga sedang berjalan terkait aksi espionase yang merujuk pada pembocoran informasi di Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement