Rabu 19 Oct 2016 17:53 WIB

Merebut Kembali Mosul Bukan Berarti ISIS Berakhir

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Pasukan kontraterorisme elit Irak berkumpul menjelang operasi merebut kembali Mosul dari tangan ISIS, 15 Oktober 2016.
Foto: AP Photo/Khalid Mohammed
Pasukan kontraterorisme elit Irak berkumpul menjelang operasi merebut kembali Mosul dari tangan ISIS, 15 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL - Mayor Jenderal Najm al-Jabouri menyatakan pencapaian luar biasa dari serangan Irak terhadap ISIS di Kota Mosul pada hari pertama. Beberapa wilayah di sekitar Mosul yang telah dikuasai ISIS sejak 2014 lalu, telah berhasil direbut kembali.

Surat kabar Al Araby Al-Jadeed juga melaporkan, militer Irak mengonfirmasi sekitar 60 persen roket dan ranjau darat yang mengelilingi Mosul telah dihancurkan.

"Kami mencatat ada sejumlah wilayah yang berhasil direbut kembali di jam-jam pertama serangan, yang menunjukkan kelemahan ISIS," kata Najm al-Jabouri, dikutip dari DW.

Baca: Pertempuran di Mosul Diperkirakan Berlangsung Dua Bulan

Meski ada upaya merebut kembali Mosul dari tangan ISIS, sejumlah pihak masih sulit memprediksi masa depan ISIS. Ada pihak yang memperkirakan ISIS akan kalah dan berakhir. Beberapa lainnya menilai, setelah kalah, ISIS tidak akan berakhir, melainkan bisa berubah dalam bentuk baru.

Menurut Kepala Pusat Informasi dan Terorisme di Pusat Studi Khusus Israel, Reuven Erlich, ISIS tidak akan lagi dapat mengklaim diri sebagai sebuah negara. Mereka akan terus berada di bawah tekanan yang dilancarkan di Irak dan Suriah.

Tekanan tersebut memaksa mereka meninggalkan struktur yang telah lama mereka gunakan. Namun, hal itu tidak akan menyebabkan ISIS terdisintegrasi.

Erlich memperkirakan, ISIS akan menjadi kelompok teroris yang lebih kecil, namun juga akan semakin canggih. Selain itu, mereka akan menggunakan kondisi politik dan sosial di wilayahnya untuk tujuan mereka sendiri.

Kondisi tersebut, kata Erlich, akan memberikan ISIS kesempatan merekrut anggota baru.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement