Kamis 20 Oct 2016 13:24 WIB

Hillary Cecar Trump Soal Hasil Pemilu

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Calon presiden AS Hillary Clinton dan Donald Trump usai melakukan debat ketiga dan terakhir di Las Vegas, rabu, 19 Oktober 2016.
Foto: AP Photo/John Locher
Calon presiden AS Hillary Clinton dan Donald Trump usai melakukan debat ketiga dan terakhir di Las Vegas, rabu, 19 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Kandidat Republik Donald Trump tetap mempermasalahkan kemungkinan kecurangan dalam pemilu 8 November nanti. Pada Rabu (19/10) malam, moderator debat mempertanyakan komentar Trump soal pemilu, apakah ia akan mempercayai hasilnya atau tidak.

"Saya akan melihat pada saatnya nanti," jawab Trump. Rivalnya, Hillary Clinton tampak tertawa dan memberondongnya dengan argumen menyerang. Clinton mengatakan sikap Trump ini sangat bermasalah.

Menurut Hillary, ketika Trump terus kalah ia akan mengatakan pertarungannya dicurangi. "Kecuali saat ia menang penghargaan, ia tidak akan mengatakan sistem dicurangi," kata Clinton.

Mantan ibu negara ini mengatakan itu adalah pola pikir Trump yang akan terus menyalahkan jika tidak menang. Trump membela diri dengan mengatakan ia punya banyak fakta bahwa ada kemungkinan pemilu dicurangi.

Menurutnya, ada data yang menyebut jutaan suara fiktif yang sebenarnya datang dari pemilih yang tidak terdaftar. Ia juga menyoroti pemberitaan media yang tidak berimbang dan tidak jujur. Sehingga menurutnya, ada kemungkinan pemilu dicurangi.

Baca juga, Trump Kewalahan Hadapi Hillary.

Clinton menyangkal klaim Trump tersebut. Ia mengatakan sepanjang sejarah, AS memiliki sistem pemilihan umum yang jujur, adil dan bebas. Sehingga kredibilitas pemilu sangat tinggi dan tidak bisa dipatahkan dengan klaim Trump.

Sepanjang 90 menit debat, keduanya saling lempar argumen, menyerang, membela diri hingga menjelek-jelekkan satu sama lain. Di akhir debat, keduanya pun melewatkan tradisi berjabat tangan. Di awal acara, Clinton dan Trump juga berjalan lurus menuju podium masing-masing tanpa jabat tangan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement