Kamis 20 Oct 2016 14:54 WIB

Trump: Dasar Perempuan Jahat

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Debat terakhir calon presiden AS Hillary Clinton dan Donald Trump di Las Vegas, Rabu, 19 Oktober 2016.
Foto: Joe Raedle/Pool via AP
Debat terakhir calon presiden AS Hillary Clinton dan Donald Trump di Las Vegas, Rabu, 19 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump melontarkan kata-kata kecaman terhadap rivalnya, Hillary Clinton. Saat menjelang akhir debat capres ketiga di negara itu berlangsung, ia mengatakan calon presiden dari Partai Demokrat itu sebagai perempuan yang jahat.

Kata-kata itu terucap dari mulut Trump yang menyela Clinton karena menyinggung dirinya terkait masalah pajak. Saat itu, Clinton menjelaskan rencana menaikkan tarif pajak untuk orang-orang seperti dirinya sendiri dan saingannya itu.

"Kontribusi atas jaminan keamanan sosial yang saya miliki perlu dinaikkan. Ini bagian dari komitmen saya menaikkan pajak pada orang kaya, termasuk untuk Trump," ujar Clinton, dilansir The Telegraph, Kamis (20/10).

Baca: Trump Sebut Clinton Dalangi Tuduhan Asusila Dirinya

Istri Bill Clinton menyampaikan hal itu untuk menanggapi pernyataan dari moderator debat Chris Wallace. Jawaban ini juga menjadi umpan yang menyerang Trump dalam masalah pengembalian pajak.

Trump yang terlihat kesal dengan hal itu kemudian langsung menyela. "Such a nasty woman (dasar perempuan jahat)," katanya.

Sedangkan Clinton tampak tak ambil pusing dan melanjutkan ucapannya. Namun, banyak warga AS yang menanggapi perkataan Trump dengan mengejek. Diantaranya terlihat di media sosial Twitter.

Salah satunya adalah Adam Khan melalui akun @Khanoisseur yang menyindir Trump sebagai orang yang sangat 'menghormati' perempuan. Ia mengatakan bagaimana terlihatnya sosok yang mengaku melakukan hal itu.

"Trump bersikeras dirinya adalah satu-satunya orang yang sangat menghormati perempuan. Namun, ia sendiri yang menunjukkan kata-kata kasar bagi seorang calon perempuan nomor satu di negara ini," tulis Khan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement