Kamis 20 Oct 2016 17:16 WIB

PM Irak: Operasi Pembebasan Mosul dari ISIS Berlangsung Lebih Cepat

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Pasukan kontraterorisme elit Irak berkumpul menjelang operasi merebut kembali Mosul dari tangan ISIS, 15 Oktober 2016.
Foto: AP Photo/Khalid Mohammed
Pasukan kontraterorisme elit Irak berkumpul menjelang operasi merebut kembali Mosul dari tangan ISIS, 15 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL - Operasi yang dilakukan Irak untuk merebut kembali kota Mosul dari ISIS dinilai akan berlangsung lebih cepat dari rencana. Hal itu dikemukakan oleh Perdana Menteri Irak, Haidar al-Abadi.

Al-Abadi membuat video berisikan penjelasannya terkait pertemuan internasional di Paris yang membahas tentang Mosul. "Pasukan mendorong ISIS ke arah kota lebih cepat dari yang kita duga dan lebih cepat dari yang kita programkan," katanya, dikutip dari BBC.

Ia memuji kerja sama antara tentara Irak dan pasukan Kurdi. Menurut dia, kedua pasukan berjuang bersama-sama secara harmonis agar wilayah Irak bebas dari ISIS.

Menurutnya, serangan terhadap Mosul juga merupakan langkah pemulihan hubungan antara pasukan Irak dan Kurdi. Ia memberikan apresiasi terhadap pejuang Kurdi yang melancarkan operasi skala besar di timur dan utara Mosul.

Sedangkan militer Irak menyerang dari selatan, dibantu oleh pasukan elit Counter Terrorism Service yang baru bergabung.

Baca juga,  Irak Umumkan Serangan Rebut Kembali Mosul.

Pertemuan di Paris diprakarsai oleh Presiden Prancis, Francois Hollande. Dalam pertemuan itu, negara-negara Timur Tengah diperingatkan untuk waspada mengingat militan ISIS akan banyak yang melarikan diri ke Raqqa.

Serangan ofensif terhadap Mosul dimulai pada Senin (17/10) lalu. Sebanyak 1,5 warga sipil diperkirakan masih berada di dalam kota dan dilaporkan menderita kekurangan makanan.

Sedangkan keberadaan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, sampai saat ini tidak diketahui. Beberapa laporan mengatakan ia berada di Mosul, tetapi laporan lainnya mengatakan ia telah melarikan diri dari kota tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement