Jumat 21 Oct 2016 13:35 WIB

AS: ISIS adalah Lawan Brutal

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Militan ISIS di Mosul
Foto: Reuters/Stringer
Militan ISIS di Mosul

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL --  Amerika Serikat (AS) mengatakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah lawan yang sangat brutal. Kelompok militan itu dengan mudah beradaptasi di medan perang serta melakukan sejumlah strategi licik dalam mempertahankan wilayah yang dikuasainya.

Selama hampir satu pekan, pasukan Pemerintah Irak didukung Peshmerga Kurdi, dan koalisi pimpinan AS meluncurkan serangan ofensif untuk merebut kembali Mosul. Salah satu kota terbesar di Irak itu telah dikuasai ISIS sejak 2014.

Pertempuran dimulai dari berbagai titik wilayah sekitar Mosul. Pasukan Irak melaporkan Bartela, kota di dekat Mosul telah berhasil direbut kembali. Mereka akan terus bergerak maju menggempur ke arah pusat kota.

Bartella menjadi kota kunci untuk merebut Mosul. Sementara itu, di beberapa tempat lainnya ISIS membalas serangan dengan membakar sebuah pabrik kimia, wilayah selatan kota itu. Hal ini mengakibatkan sulfur dioksida yang berbahaya untuk dihirup manusia ke udara.

Secara terpisah, AS mengatakan salah seorang tentara koalisi negara mereka tewas akibat bom yang diledakkan di pinggir jalan. Pada 2014, cara serupa telah dilakukan oleh ISIS lengkap dengan alat ledak jebakan lainnya.

"Mereka juga menggunakan perisai manusia di sana. ISIS adalah lawan sangat brutal yang harus cepat dihentikan," ujar Letnan Jenderal AS Stephen Townsend, dilansir BBC, Jumat (21/10).

ISIS dilaporkan telah melakukan penyiksaan terhadap warga sipil yang tinggal di wilayah kekuasaan kelompok itu. Hingga saat ini, sebanyak 1,5 juta orang diperkirakan masih berada di dalam Mosul. Dikhawatirkan kelompok teroris itu menjadikan mereka sebagai tameng untuk berlindung dan mempertahankan kendali atas kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement