Jumat 21 Oct 2016 14:33 WIB

Kamboja Tangkap Pendeta Korsel Pemerkosa Anak

Kekerasan seksual terhadap anak-anak di gereja (Ilustrasi)
Kekerasan seksual terhadap anak-anak di gereja (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Polisi Kamboja menangkap seorang pendeta Korea Selatan (Korsel) dengan tuduhan memperkosa anak-anak perempuan yang tinggal di gerejanya yang berada di daerah wisata populer Siem Reap.

Pendeta berusia 62 tahun yang ditangkap Kamis (20/10) tersebut merupakan pemimpin gereja Kristen di Siem Reap, gerbang menuju reruntuhan kuil Angkor, menurut kepala divisi pemberantasan perdagangan manusia kepolisian, Duong Thavry.

Dalam enam tahun terakhir, menurut dia, pria Korea Selatan tersebut telah memerkosa sedikitnya delapan anak perempuan berusia antara 13 hingga 21 tahun. "Setiap korban diperkosa berkali-kali dan semuanya tinggal di gereja," kata Dhuong Thavry.

Menurut petugas, keluarga anak-anak perempuan itu tinggal di dekat gereja, tetapi pendeta tersebut meyakinkan mereka anak-anak lebih baik tinggal di dalam gereja. Pendeta yang diidentifikasi bernama Park Youl tersebut diduga meyakinkan para korban ia secara finansial akan mendukung keluarga mereka sebagai imbalan untuk seks dan memberi beberapa di antaranya sepeda motor.

"Kami mendakwanya dengan pembelian layanan seks anak," kata Duong Thavry.

Para korban kini berada di tempat aman menurut pernyataan Action Pour Les Enfants (APLE), organisasi non-pemerintah yang memburu para paedofil dan melaporkan kasus-kasus semacam itu ke kepolisian.

Kamboja pada 2013 meluncurkan program untuk mengubah reputasi negara tersebut sebagai surga paedofil asing. Puluhan warga asing dijebloskan ke penjara karena kejahatan seksual terhadap anak atau dideportasi untuk diadili di negara masing-masing.

Namun para pegiat mengatakan hukumannya terlalu pendek dan banyak paedofil asing menjalankan operasi mereka dengan impunitas relatif, demikian Antara News.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement