REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Saat ini terdapat belasan tentara Kurdi yang terbunuh akibat pertempuran tentara Kurdi dengan ISIS yang sangat brutal. ISIS meledakkan bom bunuh diri dengan mobil di mana-mana yang mengkibatkan banyak tentara Kurdi meninggal dan terluka parah.
Seorang pejabat senior tentara Kurdi mengatakan, tentara Amerika tak membantu tentara Kurdi dengan serangan udara sebanyak yang diharapkan tentara Kurdi. Tentara Kurdi sebenarnya membutuhkan banyak bantuan serangan udara untuk mengalahkan ISIS di desa-desa yang akan dibebaskan tentara Kurdi.
"Kami tak mendapatkan apa yang telah dijanjikan oleh Amerika. Padahal mereka berjanji akan membantu memberikan serangan udara yang masif," kata pejabat senior tentara Kurdi tersebut seperti dilansir New York Times, Kamis, (20/10).
Baca: 'Melawan ISIS Seperti Menghadapi Mesin Pembunuh'
Juru bicara tentara koalisi yang dipimpin Amerika, Kolonel John I Dorrian mengatakan, pihaknya sudah melakukan serangan udara seperti yang diminta oleh tentara Kurdi. "Namun melihat situasi di Mosul yang sangat kacau karena ISIS melawan di mana-mana, kami terkadang tak mampu memberikan serangan udara tepat seperti yang diharapkan tentara di darat," katanya.
Perdana Menteri Irak Haider al Abadi mengatakan, ia sangat optimistis tentara Irak akan menang bertempur melawan ISIS. "Tentara Irak yang terdiri dari kelompok Suni dan Syiah bergabung dengan tentara Kurdi mampu mendesak ISIS keluar dari Mosul," ujarnya.
"ISIS terdesak dari Mosul lebih cepat dari yang kami rencanakan, ini bagus," kata Abadi.
Baca: Pasukan Irak Temukan Terowongan ISIS di Bawah Rumah
Di antara korban luka dalam pertempuran brutal dan mengerikan itu adalah seorang fotografer New York Times. Bryan Denton terluka akibat bom mobil yang meledak di dekatnya. Saat ini dia dibawa ke rumah sakit di Kurdistan. Ia mengalami luka robek dan memar namun dalam kondisi yang baik.