REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Perminyakan Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan tren penurunan harga minyak mentah di pasar akan segera membaik. Arab Saudi menggandeng Rusia untuk mencapai kestabilan harga minyak di pasar.
"Tren penurunan harga minyak mendekati akhir," kata Falih seperti dikutip dari Al Arabiya, Ahad (23/10).
Falih mengatakan sudut pandang antara Kerajaan Saudi dan Rusia sebagai produsen minyak utama dunia dalam menstabilkan pasar semakin dekat. Arab Saudi mulai memainkan peran penting untuk mengkoordinasikan dengan Rusia dan OPEC, khususnya negara-negara Teluk.
Sementara itu, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa tingkat produksi Rusia telah sesuai untuk menopang harga. Namun hal tersebut tergantung pada kesepakatan anggota OPEC terlebih dahulu dan diskusi dengan kelompok eksportir di Moskow. "Saya ingin menekankan sekali lagi bahwa kami tidak siap memberikan angka, karena masih perlu konsultasi dan ini akan tergantung pada kesepakatan akhir dan hasil negosiasi dengan OPEC," kata Novak.
Meski begitu, Rusia akan tetap melihat sejumlah pilihan. "Saya tidak ingin memberikan keputusan akhir, kami sedang mempertimbangkan beberapa pilihan saat ini," ujarnya.
Sebelumnya, Falih mengatakan ia telah mengundang Novak untuk bergabung dengan pertemuan para Menteri Perminyakan Teluk Arab di Riyadh sebagai bagian dari upaya kerja sama anggota non-OPEC untuk menstabilkan pasar minyak. Menurut dia, Rusia adalah salah satu produsen minyak terbesar di dunia dan merupakan salah satu pihak yang berpengaruh dalam stabilitas pasar minyak.
Dia menyebut Novak telah menyambut undangan tersebut. Indikasinya yakni keinginan untuk melanjutkan kerja sama dan koordinasi dengan negara-negara produsen dan pengekspor untuk stabilitas di pasar.