Senin 24 Oct 2016 14:02 WIB

Restoran Indonesia di Australia Raih Penghargaan Internasional

Restoran kecil yang menghidangkan makanan Indonesia, Bagus Cafe di kawasan pantai Cairns Esplenade, negara bagian Queensland, Australia meraih penghargaan dari TripAdvisor untuk kategori tempat makan yang pas dengan bujet di Australia.
Foto: ABC
Restoran kecil yang menghidangkan makanan Indonesia, Bagus Cafe di kawasan pantai Cairns Esplenade, negara bagian Queensland, Australia meraih penghargaan dari TripAdvisor untuk kategori tempat makan yang pas dengan bujet di Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Sebuah restoran kecil yang menghidangkan makanan Indonesia di kawasan pantai Cairns Esplenade, negara bagian Queensland, Australia meraih penghargaan dari TripAdvisor untuk kategori tempat makan yang pas dengan bujet di Australia.

Restoran bernama Bagus Cafe ini dimiliki oleh pasangan Safwan dan Sri Muryani. Keduanya asal Jawa Tengah yang sudah tinggal di Australia sejak 2008.

Bagus Cafe yang letaknya hanya kurang dari 10 menit menyetir dari bandara udara Cairns ini mengalahkan restoran-restoran ternama lainnya, seperti restoran Malaysia Mamak di Sydney dan Laksa King di Melbourne yang menyajikan makanan Singapura.

Shafwan (kanan) dan istrinya Sri Muryani (kedua dari kanan) bersama tamu lokal.
Safwan (kiri) dan istrinya Sri Muryani (kedua dari kiri) bersama tamu lokal. Foto: TripAdvisor, davecrawf (2014).

Safwan dan istrinya pertama kali ke Australia dengan niat istrinya yang ingin belajar memasak. Sri pernah pernah belajar memasak masakan Barat di Melbourne.

"Setelah selesai kami berdua ingin melanjutkan tinggal di Australia, saya sempat mencari kerja tapi enggak dapat-dapat. Karena persyaratan untuk mendapatkan izin menetap permanen, akhirnya kami memutuskan pindah ke Cairns," ujarnya saat berbincang dengan Erwin Renaldi dari Australia Plus.

Keputusan tersebut ternyata membuahkan hasil, terlebih setelah Safwan membeli sebuah restoran kecil yang letaknya bersebelahan dengan pondok penginapan bagi para backpacker. Safwan mengaku tidak bisa memasak dan ia hanya belajar dari orang-orang, termasuk dari kakaknya.

Tapi, nasi goreng, sate ayam, iga bakar, ikan bakar, dan bebek kremes kini menjadi menu yang paling banyak dipesan oleh konsumennya. "Sementara saya memasak makanan Indonesia, istri saya memasak makanan breakfast [sarapan pagi]... jadi kami bagi-bagi tugas," ujarnya.

Membuka restoran di kawasan pantai di Australia, belum lagi jarang ditemukan warga Indonesia tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Safwan dan istrinya. Terlebih daging-daging yang disajikannya pun halal.

"Tapi tantangan sebenarnya adalah saya harus selalu fokus dan yakin. Saya menganggap konsumen saya sebagai saudara jadi saya tanya mereka bagaimana rasanya, selalu minta masukan. Malah yang menjadi penyemangat saya adalah jika ada konsumen yang makanannya habis, piringnya dikembalikan kepada saya dan mengucapkan terima kasih," kata Safwan.

Sejak membuka restoran, Safwan memang sudah ada keinginan membuat masakan yang rasanya banyak digemari dengan harga terjangkau.

Salah satu menu andalan di Bagus Cafe, ikan bakar dan sambal jingkrak.
Salah satu menu andalan di Bagus Cafe, ikan bakar dan sambal jingkrak. Foto: TripAdvisor, Sweetvine (2015).

Harga makanan di Bagus Cafe berkisar tujuh dolar AS untuk sarapan hingga 26 dolar AS seperti ikan bakar. Soal keaslian rasa, Safwan mengaku tetap menjaganya, bahkan ada tingkat kepedasan yang bisa dipilih konsumen. Semua bumbunya, ia akui berasal dari negara bagian Queensland, yang memiliki iklim tropis sama seperti Indonesia.

Usahanya kini membuahkan hasil ketika TripAdvisor memberinya penghargaan yang kedua kalinya. Tahun 2015 lalu, Bagus Cafe pun mendapat penghargaan karena banyaknya review yang ditulis para konsumen. Hingga Senin (24/10), tercatat sudah 345 review yang ditulis oleh mereka yang kebanyakan para traveller atau pengelana.

"Saya memesan iga bakar dan nasi goreng dan benar-benar enak. Saya belum pernah mencoba masakan Indonesia, jadi ini pertama kalinya dan luar biasa," tulis seseorang bernama Orangeswirls pada awal September lalu.

Jika Anda melihat hampir mayoritas yang memberikan penilaian dan komentar adalah warga lokal Australia, bahkan dari negara lain. Sebanyak 213 orang memilih rating 'Excellent' dan hanya lima orang yang memilih 'Poor'. "Mungkin hanya 20 persen konsumen kami berasal dari Asia, terutama Indonesia dan Filipina," kata Safwan.

Safwan boleh berbangga karena restoran yang awalnya hanya memiliki empat kursi, kini sudah mencapai 45 kursi. Lantas berapa omzetnya per hari? "Ya kalau sedang ramai bisa sekitar 70-100 porsi, saya mengawalinya kurang dari 10 porsi," ujarnya.

Ke depannya Safwan berharap bisa mencari tempat baru untuk mengembangkan usahanya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/tren-kuliner/restoran-indonesia-cairns-raih-award/7960496
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement