Selasa 25 Oct 2016 08:01 WIB

Irak Sangkal Turki Terlibat dalam Operasi Mosul

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Pasukan kontraterorisme elit Irak berkumpul menjelang operasi merebut kembali Mosul dari tangan ISIS, 15 Oktober 2016.
Foto: AP Photo/Khalid Mohammed
Pasukan kontraterorisme elit Irak berkumpul menjelang operasi merebut kembali Mosul dari tangan ISIS, 15 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Irak menyangkal Turki ikut terlibat dalam operasi militer gabungan untuk merebut kembali Mosul dari ISIS.

"Juru bicara Komando Operasi Gabungan menyangkal adanya partisipasi Turki dalam bentuk apa pun, terkait operasi pembebasan Niniwe," tulis sebuah pernyataan, dikutip dari Al Arabiya.

Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan pada Ahad (23/10), pasukan Turki telah ditempatkan di luar Mosul. Pasukan Turki memberikan dukungan artileri, tank dan howitzer atas permintaan pasukan Peshmerga Kurdi.

Ribuan pasukan Peshmerga saat ini ikut terlibat dalam serangan di daerah Bashiqa di luar timur laut Mosul. Di Bashiqa ini Turki memiliki pangkalan militer.

Pemimpin Kurdi memiliki hubungan dekat dengan Turki. Disinyalir, permintaan bantuan Kurdi terhadap Turki karena dukungan udara dari koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) tidak cukup besar. Turki telah berulang kali menyatakan ingin menjadi bagian dalam operasi besar-besaran untuk merebut kembali Mosul, wilayah besar terakhir ISIS di Irak.

Di sisi lain, Iran menyatakan, Turki harus mendapat izin dari Pemerintah Irak jika ingin berpartisipasi dalam operasi militer ke Mosul. Kehadiran pasukan Turki di Irak saat ini hanya menjadi sengketa.

"Hal ini tidak dapat diterima sama sekali jika sebuah negara, dengan dalih memerangi terorisme atau kejahatan lainnya, mencoba melanggar kedaulatan negara lain," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Ghasemi, Senin (24/10).

Sebanyak 500 tentara Turki yang ditempatkan di sebuah pangkalan Bashiqa dekat Mosul melatih pasukan Sunni dan Kurdi Irak untuk yang mengambil bagian dalam operasi. Pelatihan dimulai sepekan yang lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement