Selasa 25 Oct 2016 09:59 WIB

Clinton Kecam Komentar Trump Soal Serangan Mosul

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Calon presiden AS Donald Trump berdiri di belakang rivalnya Hillary Clinton saat debat kedua di Washington University, St Louis, Ahad, 9 Oktober 2016.
Foto: Rick T. Wilking/Pool via AP
Calon presiden AS Donald Trump berdiri di belakang rivalnya Hillary Clinton saat debat kedua di Washington University, St Louis, Ahad, 9 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Hillary Clinton mengecam Donald Trump atas komentar saingannya tersebut mengenai serangan ofensif di Mosul, Irak. Menurutnya, kandidat dari Partai Republik itu hanya akan menyatakan kekalahan dalam upaya memukul mundur kelompok teroris.

"Pada dasarnya, dia (Trump) telah menyatakan kekalahan sebelum pertempuran dimulai. Pernyataan yang diucapkan olehnya, hanya memperlihatkan ketidakmampuan pasukan," ujar Clinton dalam sebuah kampanye di New Hampshire.

Sebelumnya, Trump memberi komentar mengenai serangan ofensif Mosul melalui jejaring sosial Twitter. Miliarder itu mengatakan hal itu hanya akan menjadi bencana. Terlebih, dengan adanya keterlibatan AS yang terlihat menjadi sangat bodoh.

Baca: Trump Sangkal Lecehkan Bintang Film Porno

Serangan ofensif untuk merebut Mosul dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dimulai pekan lalu. Pasukan pemerintah Irak, bersama dengan Peshmerga Kurdi, dan dukungan koalisi pimpinan AS telah membersihkan anggota kelompok militan itu dari sekitar 80 desa di sekitar kota.

Operasi untuk merebut kembali Mosul diperkirakan dapat memakan waktu dua bulan. Hingga saat ini, ISIS tetap meluncurkan serangan balasan yang cukup mematikan.

"Saat ini kita semua terjebak dalam perangkap musuh. Mereka (ISIS) lebih kuat dari yang diperkirakan dan juga memiliki banyak waktu untuk menyiapkan serangan lebih besar," kata Trump.

Menurut Trump, serangan ofensif Mosul yang melibatkan AS menjadi salah satu upaya Clinton menarik dukungan dan menang dalam pemilu 8 November mendatang. Ia menekankan, hal ini terlihat dari bagaimana seolah Negeri Paman Sam terlalu unjuk diri ikut serta menumpas ISIS.

"Dalam situasi mengerikan ini, saya pikir tidak seharusnya negara memberi tahu keterlibatan dan operasi Mosul itu karena sangat berbahaya," kata Trump.

sumber : Reuters

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement