REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Kelompok aktivis mahasiswa, J Street U Stanford, mendirikan penampungan untuk meningkatkan kesadaran terhadap kondisi pemukiman Palestina selama perayaan keagamaan Yahudi, Sukkot.
Warga Palestina yang tidak bisa kembali ke pemukiman Susya di perbatasan selama perayaan Sukkot diperbolehkan untuk menginap dan mengadakan diskusi di penampungan.
Susya merupakan pemukiman Palestina yang kemungkinan akan mengalami pembongkaran setelah pemerintah Israel mengklaim bahwa penduduk desa Palestia telah menetap secara ilegal di di atas tenah mereka tanpa memperoleh izin bangunan.
J Street U Stanford melihat bahwa Susya merupakan derah yang sangat rawan konflik bagi Palestina dan Israel. Aktivis mahasiswa ini juga menyadari adanya ketidakseimbangan kekuatan antara Israel dan Plestina yang mengundang keprihatinan hak asasi manusia. Para aktivis khawatir Palestina tidak mendapatkan jaminan proses hukum yang adil di pengadilan Israel.