REPUBLIKA.CO.ID, CHIHUAHUA -- Gembong narkoba Joaquin 'El Chapo' Guzman merasa takut akan kehilangan akal sehatnya. Ia mengatakan hal itu kepada istrinya, Emma Coronel. Saat ini Guzman ditahan di penjara dekat perbatasan Amerika di utara Chihuahua.
Coronel mengatakan suaminya El Chapo diawasi oleh tiga penjaga bertopeng setiap saat. "Bahkan saat ia ke toilet saja ia diawasi," katanya dilansir BBC, Selasa (25/10).
Coronel juga mengeluhkan ke Komisi HAM Nasional mengenai kondisi suaminya. Ia menilai suaminya tak diperlakukan dengan baik dan khawatir dengan keadaannya.
"Dia tak diberitahu apa saja aktivitas yang bisa dia lakukan di penjara. Ia juga tak memiliki penasehat yang merencanakan aktivitasnya di penjara untuk memenuhi kebutuhannya, preferensinya dan kemampuannya," ujar Coronel.
Pengacara El Chapo, Jose Refugio Rodriguez mengatakan kliennya Guzman tak menginginkan perlakuan istimewa. "Ia tak menginginkan hotel bintang lima, ia tak menginginkan spa mewah, ia hanya ingin diperlakukan sebagai manusia," ujarnya.
Pemimpin kartel narkoba Sinaloa dari Meksiko tersebut terkenal dengan kemampuannya melarikan diri dari penjara yang sangat ketat. Ia melarikan diri dari penjara pertama kali pada 2001.
El Chapo melarikan diri dari Penjara Puente Grande yang penjagaannya sangat ketat dengan bersembunyi di keranjang pakaian kotor. Ia menggunakan waktunya selama 13 tahun di pelarian untuk menjalankan kerajaan narkobanya sebelum ditangkap kembali.
Meski dia ditangkap lagi, pada Juli 2015 ia berhasil melarikan diri dari Penjara Altiplano Meksiko. Ia melarikan diri dengan membuat terowongan bawah tanah di penjaranya sepanjang 1,5 kilometer. Ia hanya bisa melarikan diri selama enam bulan dan ditangkap lagi di Los Mochis, Meksiko.
Kemudian dia dimasukkan ke Penjara Ciudad Juarez hingga akhirnya dimasukkan di penjara di perbatasan Amerika. Rencananya Meksiko akan mengekstradisi El Chapo ke penjara di Amerika karena sering melarikan diri di Meksiko. Ia akan dikirim ke Amerika pada bulan Februari.