Kamis 27 Oct 2016 01:01 WIB

Pengantin Israel Penghina Kematian Bayi Palestina Dituntut Lima Tahun Penjara

Rumah Dawabshe di Duma, Tepi Barat, Palestina, luluh lantah dibakar oleh penduduk Israel pada awal Agustus 2015.
Foto: EPA/Alaa Badarneh
Rumah Dawabshe di Duma, Tepi Barat, Palestina, luluh lantah dibakar oleh penduduk Israel pada awal Agustus 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Jaksa di Israel, Rabu (26/10), menuntut 13 orang dengan tuduhan menghasut kekerasan dan terorisme setelah tersebarnya video pernikahan kontroversial beberapa waktu lalu. Video tersebut menunjukan seorang anggota kelompok kanan jauh Yahudi menari dengan mengangkat pisau dan senjata api, sementara para tamu mengejek bayi Palestina yang tewas dalam pembakaran rumah.

Video amatir dari sebuah pesta pernikahan di Jerusalem pada Desember lalu yang disiarkan televisi Israel itu telah menyebabkan protes keras. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan video itu merupakan gambaran mengejutkan yang menunjukkan wajah sebenarnya dari kelompok yang membahayakan masyarakat Israel.

Pejabat pengadilan di Jerusalem mengatakan 13 orang dari pernikahan tersebut, termasuk mempelai pria, Rabu didakwa dengan tuntutan menghasut kekerasan dan terorisme. Tuntutan atas kejahatan tersebut adalah hukuman penjara hingga lima tahun. Namun, pembelaan dari terdakwa belum disampaikan.

Dalam video tersebut, satu orang menari sambil menusuk gambar bayi 18 bulan bernama Ali Dawabshe. Sementara, yang lainnya mengangkat senapan serbu, pisau dan yang menyerupai bom bensin. Lagu pernikahan dalam video itu berisi lirik seperti "masjid akan terbakar" dan "masjid akan meledak".

Anak tersebut dan orang tuanya meninggal setelah rumah mereka di desa Duma di lokasi pendudukan Tepi Barat, dibakar pada bulan Juli 2015 lalu. Seorang pemukim Yahudi berusia 21 tahun didakwa pada Januari lalu dengan tuduhan pembunuhan bermotif rasial dan terdakwa Yahudi kedua yang memiliki peran kecil pada saat kejadian, didakwa sebagai kaki tangannya.

Palestina telah lama mengeluhkan mengenai penyerangan dan pelecehan yang dilakukan para pemukim di Tepi Barat dan menyebut pemerintahan sayap kanan Israel tidak melakukan hal yang cukup untuk mengendalikan mereka. Netanyahu yang lebih dari satu tahun berurusan dengan berbagai penyerangan di jalanan Palestina, telah berjanji untuk mengambil tindakan tegas untuk menghadapi terorisme, tidak peduli siapapun pelakunya.

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement