Kamis 27 Oct 2016 06:24 WIB

Israel dan AS Malah Kecam Resolusi Baru UNESCO Atas Yerusalem

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Kota Tua Yerusalem, lokasi Masjid Al-Aqsa berada.
Foto: AP
Kota Tua Yerusalem, lokasi Masjid Al-Aqsa berada.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- UNESCO telah menetapkan status konservasi atas Kota Tua di Yerusalem. Keputusan ini mendapat tentangan dari AS dan Israel.

Seperti dilansir Saudi Gazette, Kamis (27/10), pemungutan suara yang dilakukan UNESCO telah sepakat mempertahankan situs Yerusalem di daftar warisan dunia yang terancam punah. Pemungutan suara turut mengkritik Israel, karena terus membuat larangan akses situs suci di Yerusalem.

Keputusan memicu kecaman dari Israel dan AS, yang malah menuduh UNESCO telah memutuskan secara sepihak. Namun, resolusi ini sudah disahkan Komite Warisan Dunia yang beranggotakan 21 negara, dengan 10 suara setuju, delapan abstain, satu tidak hadir dan dua menolak, Israel dan As.

"Item ini seharusnya dikalahkan, ini dipolitisasi dan resolusi sepihak merusak kredibilitas UNESCO, kata Kristal Nix Hines, Duta Besar AS untuk UNESCO.

Israel sudah menangguhkan hubungan dengan UNESCO awal bulan ini atas resolusi yang sama. Sementara, Duta Besar Palestina untuk UNESCO, Elias Sanbar, mengecam balik mereka, Israel dan AS, yang marah atas keputusan resolusi terhadap Yerusaelm.

"Apa yang Israel inginkan, pada kenyataannya, adalah untuk menempatkan politik ke agama, ini yang paling berbahaya bisa terjadi di UNESCO saat ini," ujar Sanbar.

Baca juga,  UNESCO Sebut Israel Penjajah Yerusalem.

Situs di Yerusalem sebenarnya sudah ada di daftar Warisan Dunia UNESCO yang terancam punah sejak 1982, yang memang menyoroti situs-situs bersejarah dunia. Resolusi merupakan sejumlah langkah yang dipertahankan UNESCO selama puluhan tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement