REPUBLIKA.CO.ID, ERBIL -- ISIS mengeksekusi belasan tahanan yang diambil dari berbagai desa di Irak. Kebanyakan tahanan merupakan polisi.
Anggota Dewan Provinsi Nineveh Abdul Rahman al Waggaa mengatakan, tentara ISIS memaksa tahanan meninggalkan rumah dan keluarganya. "Mereka memisahkan para tahanan dari keluarganya, membawanya ke Hammam Al Alil yang berjarak 15 km dari Mosul kemudian mengeksekusinya di sana," katanya, Rabu, (26/10).
Para tahanan tersebut, ujar waggaa, ditembak mati. Pembunuhan ini dilakukan oleh ISIS untuk meneror warga lain di Mosul selain itu juga untuk menyingkirkan tahanan. "ISIS mengambil semua keluarga dari desa-desa yang mereka tinggalkan," katanya.
Baca juga, Irak Umumkan Serangan Rebut Kembali Mosul.
Politisi Kurdi, Hosyiyar Zebari mengatakan, setidaknya 65 orang telah dieksekusi ISIS di selatan Mosul tiga hari lalu. ISIS membunuh lebih dari 20 orang sebagai hukuman di dua desa di utara Kota Qayyara.
Sedangkan para keluarga tahanan yang ditembak mati ditahan di Hammam Al Alil atau di Mosul.
Juru Bicara HAM PBB Rupert Colville mengatakan, ISIS membunuh 70 warga di rumah-rumah warga di Desa Tuloul Naser. ISIS juga membunuh 50 mantan polisi di luar Mosul.
Pasukan Irak dan koalisi kini berupaya untuk merebut kembali Mosul dari ISIS. Para pemberontak tak tinggal diam. Mereka melakukan perlawanan dan tak segan mengeksekusi lawan politiknya.