Kamis 27 Oct 2016 10:47 WIB

Menhan AS dan Inggris Mulai Incar Markas Besar ISIS

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota ISIS ketika melakukan parade di Raqqa, Suriah.
Foto: AP Photo
Anggota ISIS ketika melakukan parade di Raqqa, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Saat ini tentara Irak, Kurdi dan pasukan koalisi yang dipimpin Amerika mulai merangsek masuk ke Mosul. Banyak anggota ISIS yang mulai melarikan diri dari Mosul menuju Kota Raqqa di Suriah.

Menteri Pertahanan Amerika Ashton Carter dan Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon menyatakan, mereka akan mulai melakukan penyerangan ke Raqqa, Suriah. "Serangan ke Raqqa akan dimulai beberapa minggu ke depan. Ini merupakan rencana kami berdua," kata Carter, Kamis, (27/10).

Jika Mosul jatuh maka Raqqa menjadi kota satu-satunya yang di bawah kontrol ISIS. Dulu ISIS mengaku menguasai berbagai wilayah Irak dan Suriah namun sekarang mereka mulai terdesak.

Seperti dilansir The New Arab, penyerangan ke Raqqa akan jauh lebih sulit dan rumit daripada Mosul sebab tentara koalisi tak punya sekutu yang kuat di darat. Berbeda dengan di Irak, sekutu didukung oleh tentara Irak dan Kurdi.

Sejumlah pejabat militer senior meminta agar penyerangan ke Raqqa menunggu penyerangan ke Mosul selesai. Ini dilakukan agar tentara koalisi tak terpecah konsentrasinya sebab perlawanan ISIS di Mosul luar biasa keras.

Baca juga, Irak Umumkan Serangan Rebut Kembali Mosul.

Saat ini tekanan dalam menghadapi ISIS di Mosul terutama pada operasi pesawat-pesawat perang dan pesawat-pesawat pengintai. Oleh karena itu sebelum melakukan serangan ke Raqqa, serangan ke Mosul harus dibereskan sampai selesai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement