REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pasukan Irak yang terdiri dari 25 ribu tentara irak, tentara Kurdi, militan Sunni, militan Syiah menyerang Kota Karemles. Mereka mulai menyelamatkan Kota Karemles dari tangan ISIS.
Karemles merupakan kota bagi umat kristen etnis Asiria. Ribuan rumah umat kristen diduduki ISIS pada 2014.
ISIS merebut rumah-rumah umat kristen, mengusir mereka. Selain itu ISIS juga mengambil alih gereja-gereja mereka baik untuk dialihfungsikan atau dihancurkan.
ISIS bahkan menghancurkan gereja kuno di Mosul. Padahal gereja kuno tersebut termasuk situs bersejarah yang harus dihargai keberadaannya.
Namun saat ini terlihat tentara khusus Irak dan milisi kristen Asiria mulai merebut gereja-gereja dari tangan ISIS. Bahkan mereka terlihat bekerjasama memperbaiki sebuah gereja di Kota Karemles yang dirusak ISIS.
Pendeta Katolik Paul Thabit Habib mengatakan, sejarah kekristenan di Mosul sangatlah barbar dan mengerikan. "Kami umat kristen dan katolik dimusnahkan dan dibunuh, ISIS ingin memusnahkan keberadaan kami di tanah Irak," katanya, Rabu, (26/10).
Seorang warga Irak melalui Twitternya Yazanwwq mengatakan, sekarang Karemles benar-benar dibebaskan dari ISIS. "Salib mulai muncul lagi di gereja kami. Gereja merupakan tempat yang indah yang telah dicuri ISIS dari kami."
Seorang tentara Irak melalui Twitternya Bahdadides mengatakan, ketika Irak dilanda perang, para tentara meletakkan salib di kubah gereja di Karemles.
Seperti dilansir The New Arab, sebelumnya pasukan Irak mengambil alih Kota Bartella dan Kota Qaraqosh. Keduanya juga merupakan kota-kota yang penduduknya mayoritas beragama kristen.
Di Irak pada 2003 jumlah umat kristen sebanyak 1,5 juta. Saat ini jumlah umat kristen di Irak tinggal 200 ribu, banyak umat kristen yang tewas akibat perang.