REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH - Arab Saudi dan negara-negara Teluk yang tergabung dalam Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersedia memangkas produksi minyak sebanyak empat persen. Penawaran itu dibuat dalam sebuah pertemuan tertutup para menteri di Riyadh, pada Ahad (23/10) lalu.
Namun Menteri Energi Rusia, Alexander Novak, mengatakan bahwa Moskow tidak akan memotong produksi. Produksi akan dibekukan di level saat ini.
Pemangkasan sebanyak empat persen kemungkinan akan kembali dibahas pada pertemuan OPEC dengan produsen minyak lainnya, seperti Rusia. Mereka akan kembali mengadakan pertemuan di Wina, Austria, pada 28-29 Oktober mendatang.
Irak, negara produsen minyak terbesar kedua, mengatakan pekan ini tidak akan memangkas produksi. Irak minta dibebaskan dari pembatasan karena membutuhkan dana untuk memerangi ISIS.
Namun Riyadh belum menyetujui permintaan tersebut. Menurut sumber, jika ada kesepakatan pemangkasan, maka setiap negara harus melakukannya.
Ada pemahaman umum bahwa hanya Libya, Nigeria dan Iran harus dibebaskan dari kesepakatan. Hal itu dilakukan sebagai karena mereka telah mengalami perang dan mendapatkan sanksi dilansir Reuters.