Jumat 28 Oct 2016 08:52 WIB

Pasukan Irak Ungkap Pabrik Bom ISIS di Mosul

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Pasukan elite kontraterorisme Irak memeriksa sejumlah bom di gedung tidak jauh dari terowongan buatan ISIS di Bartella yang berjarak sekitar 20 Km di timur Mosul, 27 Oktober 2016.
Foto: AP Photo/Ali Abdul Hassan
Pasukan elite kontraterorisme Irak memeriksa sejumlah bom di gedung tidak jauh dari terowongan buatan ISIS di Bartella yang berjarak sekitar 20 Km di timur Mosul, 27 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pasukan khusus Irak yang berada di wilayah timur Mosul menemukan jaringan terowongan bawah tanah serta fasilitas pembuat bom milik Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Kamis (28/10). Penemuan ini terjadi setelah pasukan berhasil merebut sebuah desa di sekitar kota dari kelompok militan tersebut.

Operasi di wilayah timur menurut pasukan khusus telah hampir sepenuhnya dilakukan. Namun, sebelum bergerak menuju pusat Mosul, mereka akan menunggu terlebih dahulu pasukan yang bergerak dari wilayah selatan kota terbesar di Irak tersebut.

"Operasi belum berhenti dilakukan dan kami terus melanjutkan pergerakan seperti yang direncanakan," ujar brigadir pasukan khusus Haider Fadhil, dilansir Al Araby, Jumat (28/10).

Salah satu desa yang dibersihkan dari ISIS di wilayah timur Mosul adalah Tob Zawa. Di sana, pasukan menemukan toko ban yang diubah menjadi pabrik bom serta baju besi sebagai alat peledak. Kemudian ada terowongan yang dilengkapi dengan lampu dan kipas ditemukan ada di bawah tanah sebuah masjid.

Pasukan elite kontraterorisme Irak memeriksa terowongan buatan ISIS di Bartella yang berjarak sekitar 20 Km di timur Mosul, 27 Oktober 2016. AP Photo/Ali Abdul Hassan

Kekhawatiran ISIS telah mempersiapkan serangan lebih besar di pusat Mosul juga dikatakan pasukan Irak. Seperti diketahui sejak pekan lalu, bersama dengan Peshmerga Kurdi dibantu koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) bersama-sama melakukan operasi merebut kota dari kelompok teroris tersebut.

Terlebih, di pusat Mosul masih terdapat satu juta warga sipil yang juga dikhawatirkan dapat menjadi tahanan ISIS. PBB mengatakan telah mempersiapkan bala bantuan, termasuk memberi pertolongan kepada orang-orang yang terkena serangan senjata kimia.

ISIS diyakini memiliki kemampuan senjata kimia. Sejak awal pertempuran, pasukan Irak mengatakan telah melakukan sejumlah persiapan untuk menghadapi hal itu, salah satunya dengan menggunakan masker gas khusus.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement