Jumat 28 Oct 2016 09:17 WIB

Tunisia Bantah AS Gunakan Pangkalan Udaranya untuk Serang ISIS

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Pendukung Partai Ennahda Tunisia
Foto: AP Photo/Benjamin Girette
Pendukung Partai Ennahda Tunisia

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Tunisia membantah laporan yang menyebutkan telah memberi sebuah pangkalan udara untuk Amerika Serikat (AS). Basis tersebut digunakan untuk meluncurkan drone untuk menyerang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Libya.

Sebuah laporan yang ditulis oleh The Washington Post mengatakan AS secara diam-diam memperluas jaringan global pangkalan pesawat tak berawak di wilayah Afrika Utara, termasuk Tunisia, di mana negara itu memiliki misi memantau Libya.

"Pesawat tak berawak mulai terbang dari pangkalan udara Tunisia pada akhir Juni lalu dan memainkan sejumlah peran kunci dalam serangan udara AS terhadap ISIS di Libya," ujar laporan dalam surat kabar itu, dilansir Al Araby, Jumat (28/10).

Laporan juga telah menyebutkan Tunisia harus menyangkal keberadaan basis drone AS di wilayah negaranya. Meski demikian, kedua negara memiliki kerja sama dalam melatih personel militer dan menggunakan pesawat tak berawak sebagai sarana mengontrol perbatasan dengan Libya.

"Kami juga menggunakan teknologi ini untuk mendeteksi setiap gerakan yang mencurigakan. Namun, tanah di Tunisia tak pernah dan tak akan digunakan untuk menyerang suatu target di Libya," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Libya, Belhassen Oueslati.

Sejak 1 Agustus lalu, AS telah melakukan 51 serangan udara di Libya untuk membantu pasukan pemerintah merebut Sirte dari ISIS. Kota tersebut dikuasai oleh kelompok militan yang memperluas jaringan ke Afrika.

"Kami adalah salah satu dari sedikit negara yang menentang intervensi militer asing di Libya," kata Menteri Pertahanan Tunisia Farhat Horchani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement