REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Pemimpin gerakan Houthi, Abdul Malik Al Houthi menuduh Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi telah membuat penduduk Yaman mengalami kelaparan. Menurutnya, agresi yang dilakukan kedua negara tersebut merupakan sebuah tindakan subversi yang sangat membahayakan kesejahteraan warga.
"Agresi rezim Saudi terhadap Yaman menargetkan perekonomian negara ini. Bersama dengan AS, mereka membuat ribuan keluarga kelaparan dengan menghancurkan infrastruktur ekonomi dan sumber daya lainnya," ujar Abdul, dilansir Morning Star Online, Jumat (28/10).
Ia juga menuturkan tidak ada tanda-tanda agresi yang dilakukan AS dan Arab Saudi dapat segera berakhir. Karena itu, Abdul meminta semua orang bersiap-siap dan pasukan Houthi akan melakukan perlawanan lebih kuat.
Menurut keterangan dari kantor berita Yaman, Saba, koalisi pimpinan Arab Saudi telah meluncurkan 25 serangan udara di Distrik Nehm, Provinsi Sanaa. Mereka menargetkan milisi Houthi yang telah berhasil mengalahkan pasukan Saudi dan AS. Selain itu, kelompok tersebut juga merebut pangkalan militer di Najran, kota pinggiran Arab Saudi.