REPUBLIKA.CO.ID, RAQQA -- Presiden Recep Tayyip Erdogan mendesak Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk mengeluarkan Partai Demokratik Suriah (PYD) dari operasi Raqqa untuk menggulingkan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Erdogan menekankan tekad Ankara untuk melanjutkan operasi militer terhadap kota al-Bab dan Manbij di Suriah utara.
"Kita tidak perlu organisasi teroris seperti PYD dan YPG (Unit Perlindungan Kurdi) dalam operasi Raqqa. Mari kita bekerja sama untuk menyapu Daesh dari Raqqa. Itu yang saya katakan kepadanya,” terang Erdogan pada Kamis (27/10), setelah ia melakukan panggilan telepon dengan Obama.
Seperti dikutip Hurriyet Daily News, kedua pemimpin melakukan percakapan telepon panjang pada Kamis pagi, membahas operasi militer melawan ISIS di Suriah dan di Irak. Lewat pernyataan tertulis, Erdogan mencatat bahwa kedua negara menyuarakan dukungan bagi keutuhan wilayah dan kemerdekaan politik Irak.
Obama mengatakan, dia senang dengan proses dialog antara Turki dan Irak mengenai partisipasi Ankara dalam koalisi anti-ISIS. Ia sangat menghargai kontribusi Turki untuk perjuangan anti-ISIS, terutama keterlibatan orang Suriah dalam Tentara Pembebasan Suriah (FSA) untuk membersihkan ISIS dari perbatasan Turki.
Baca juga, Irak Umumkan Serangan Rebut Kembali Mosul.
Gedung Putih dalam sebuah pernyataan resmi mengatakan, Obama menyerukan kerja sama yang erat untuk memerangi ISIS. “Presiden Obama mencatat perlunya koordinasi yang erat antara Amerika Serikat dan Turki untuk membangun keberhasilan dan untuk menerapkan tekanan berkelanjutan pada ISIS di Suriah untuk mengurangi ancaman terhadap Amerika Serikat, Turki dan di tempat lain."