Sabtu 29 Oct 2016 13:21 WIB

Clinton Desak FBI Rilis Hasil Investigasi Kasus Surel Pribadinya

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ilham
Calon presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
Foto: AP Photo/Julio Cortez
Calon presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Hillary Clinton akhirnya membuat pernyataan terkait surat Federal Bureau of Investigation (FBI) yang ditujukan kepada Kongres. FBI menyatakan akan kembali melakukan penyelidikan atas kasus penggunaan surat elektronik (surel) pribadi Clinton, saat ia masih menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS.

Dalam sebuah pertemuan di Des Moines, Iowa, Jumat (28/10), Clinton menyatakan ia akan mendesak FBI untuk merilis hasil investigasi kasusnya tersebut. Rilis hasil itu penting agar seluruh rakyat AS mengetahuinya.

"Tinggal 11 hari lagi dan ini mungkin pemilihan nasional yang paling penting saat ini. Voting sudah berlangsung di negara kita. Jadi rakyat Amerika berhak mendapatkan fakta-fakta lengkap segera," ujar Clinton, dikutip dari The Independent.

Clinton menegaskan, Direktur FBI James Comey tidak menyebutkan pesan tertentu dari surel pribadinya di dalam surat kepada Kongres. Ia menyakini hasil investigasi tidak akan berbeda dengan hasil investigasi pada Juli lalu, tanpa adanya tuntutan pidana.

"Oleh karena itu, penting bahwa FBI menjelaskan masalah ini tanpa penundaan," ungkapnya.

FBI juga saat ini sedang menyelidiki perangkat elektronik milik ajudan Clinton, Huma Abedin dan suaminya, mantan anggota Kongres Anthony Weiner. Mereka diduga mengirimkan pesan tidak senonoh untuk anak di bawah umur.

Ketika ditanya mengenai kasus Weiner, Clinton kembali mendesak agar FBI juga mengungkap kasus tersebut. "Kami sudah mendengar desas-desus tersebut. Kami tidak tahu siapa yang harus kami percaya. Itu sebabnya, adalah tugas pada FBI untuk memberitahu kami apa yang mereka bicarakan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement