Senin 31 Oct 2016 02:12 WIB

Yaman Butuh Gencatan Senjata

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Budi Raharjo
Sslah satu sudut kota di Yaman, usai perang.
Foto: Reuters
Sslah satu sudut kota di Yaman, usai perang.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Seorang politikus Yaman selatan mengatakan, pihaknya memahami mengapa koalisi Arab mau membantu Yaman selatan.

"Koalisi Arab punya kepentingnya untuk ikut menghancurkan Houthi yang tak mereka sukai dan kekuatan kami di selatan sangat efektif untuk digunakan menghancurkan Houthi," katanya, Ahad, (30/10).

Koalisi Arab, terang dia, takut kalau Yaman akan terpecah menjadi dua. "Namun sesungguhnya hanya separatisme Yaman yang bisa membuat kedua belah pihak berdamai."

Pejabat Senior Houthi Mohammed Abdul Salam menuding Uni Emirat Arab mendorong separatisme dalam perang di Yaman. "Kami lihat para pemimpin UEA secara terang-terangan mendorong separatisme Yaman selatan."

Seorang diplomat senior untuk Yaman mengatakan, situasi kemanusiaan di Yaman saat ini sangat kritis. "Gencatan sejata antara Yaman utara dan Yaman selatan harus segera dilakukan."

Gencatan senjata perlu dilakukan untuk mengirimkan bantuan dan obat-obatan. Selain itu juga perlu segera dibuat resolusi politik bagi perdamaian di antara keduanya.

Menurut diplomat tersebut, apakah akan dibentuk satu negara atau dua negara, atau hal lain, dua belah pihak yang berperang harus membuat perjanjian damai. "Ini sangat penting bagi masa depan mereka, kalau perjanjian damai tak dilakukan maka mereka hanya akan berbagi kuburan massal."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement