Senin 31 Oct 2016 15:53 WIB

Imam Homo Seksual Tuai Kemarahan Umat Islam

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agus Yulianto
Ilustrasi penderita homoseksual.
Ilustrasi penderita homoseksual.

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Seorang pria bernama Muhsin Hendricks menjadi imam shalat Jumat di Masjid Inner Circle, Wynberg, Cape Town, Afrika Selatan. Tindakannya ini pun menuai kemarahan umat Islam.

Dilansir dari Dailymail, Senin (31/10), masjid yang jamaahnya sebagian besar kaum LGBT ini, didirikan oleh Hendricks pada 1996. Dia mengatakan, tujuan mendirikan Masjid Inner Circle karena kelompok ini ditolak oleh umat Islam karena orientasi seksual mereka yang menyimpang.

"Saya bercerai dengan istri pada usia 29 tahun setelah menikah selama enam tahun. Itu adalah titik di mana saya mereasa saya memilih diri saya yang asli dan bagian dari proses untuk memunculkan kepribadian saya" ujar dia.

Saat ini, masjid tersebut memiliki 25 jamaah. Bahkan, masjid ini memberikan layanan pernikahan untuk pasangan gay. Sejak 1996 Afrika Selatan melindungi hak-hak kelompok LGBT.

Tetapi 300 ribu Muslim di Cape Town memiliki sikap jelas terhadap kelompok mereka agar kelompok LGBT dapat diobati, bahkan hingga pemberian sanksi penjara karena melanggar hukum.

"Homo seksual tidak dapat diterima dan akan mendapatkan hukuman. Bagaimana bisa anda menjadi homo seksual? Itu dilarang. Dan tugas anda sebagai imam atau Muslim adalah pergi dan berbicara pada mereka untuk melarang mereka menjadi homoseksual," ujar Imam Pandy, pemimpin Masjid Mowbray.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement