Selasa 01 Nov 2016 03:50 WIB

Rekam Jejak Presiden Baru Lebanon Michel Aoun

Mantan panglima angkatan darat Michel Aoun dilantik sebagai Presiden ke-13 Lebanon pada Senin (31/10) waktu setempat.
Foto: Reuters
Mantan panglima angkatan darat Michel Aoun dilantik sebagai Presiden ke-13 Lebanon pada Senin (31/10) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Lebanon akhirnya memiliki Presiden baru setelah posisi itu kosong selama dua setengah tahun. Kursi kepemimpinan negara kini diisi oleh mantan panglima angkatan darat Michel Aoun, yang dilantik sebagai presiden ke-13 Lebanon pada Senin (31/10) waktu setempat.

Aoun (81 tahun) terpilih sebagai presiden dalam sidang parlemen Lebanon yang sebelumnya berlangsung pada hari yang sama. Lebanon berjalan tanpa dipimpin seorang presiden sejak Mei 2014, yaitu ketika mantan Presiden Michel Suleiman mengakhiri jabatan enam tahunnya.

Sepeninggal Suleiman, parlemen telah selama 45 kali mencoba menggelar sidang untuk memilih pengganti presiden namun tidak pernah mencapai kuorum. Sidang parlemen pada Senin dipimpin Ketua DPR Nabih Berri dan dihadiri oleh 127 anggota dari 128 kursi yang disediakan untuk putaran pemilihan ke-46.

Setelah pemilihan, Berri menyatakan Aoun sebagai presiden ke-13 Republik Lebanon dan meminta agar presiden terpilih itu diambil sumpahnya. Aoun memiliki hubungan dengan partai Hisbullah dukungan Iran. Pasukan partai tersebut saat ini ikut berperang di Suriah bersama pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Aoun diperkirakan akan menominasikan Saad Hariri sebagai perdana menteri. Di tengah kurang harmonisnya kondisi politik, proses pembentukan pemerintahan kemungkinan akan berjalan lama dan sulit.

Aoun lahir di desa Haret Hreik, Lebanon, pada 1935. Ia ditunjuk sebagai panglima angkatan bersenjata pada 1984 dan menjadi pejabat termuda yang menduduki posisi tersebut. Pada 1988, masa jabatan Presiden Amin Gemayel hampir berakhir dan faksi-faksi di Lebanon gagal menyepakati kandidat untuk menggantikan Gemayel.

Pada 23 September 1988, ketika masa kepemimpinan Gemayel berakhir, Aoun diangkat sebagai Perdana Menteri Lebanon. Pada saat yang sama, perdana menteri sementara di pada pemerintahan Gemayel, Salim al Hoss, juga terus menjabat sebagai perdana menteri sementara.

Sebagai akibatnya, Lebanon terpecah antara pemerintahan yang didukung Suria di Beirut barat dan pemerintahan pimpinan Aoun di Beirut timur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement