REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pasukan tentara Irak untuk pertama kalinya menerobos pertahanan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah timur pinggir Mosul, Senin (31/10). Pertempuran terjadi di batas kota, setelah dua pekan operasi memukul mundur kelompok militan dari salah satu kota terbesar di negara itu dilakukan.
Pasukan Irak bersama dengan Peshmerga Kurdi dan koalisi pimpinan Amerka Serikat (AS) meluncurkan pertempuran besar yang diperkirakan berlangsung selama dua bulan. Perang terakhir ditargetkan dilakukan di dalam pusat Mosul yang menjadi basis ISIS sejak 2014 lalu.
Saat ini, pasukan Irak mencapai tepi distrik Karama yang berada dalam Mosul. Bentrokan dengan ISIS berlangsung, namun belum ada laporan pasti apakah kelompok militan itu berhasil dipukul mundur.
Sementara, Peshmerga Kurdi melaporkan telah mencapai distrik Aden yang berdekatan dengan Karama. Sebanyak tujuh militan disebut tewas. Perlawanan dilakukan denan menembak para anggota kelompok yang tersebar di sepanjang jalan.
Baca juga, Irak Umumkan Serangan Rebut Kembali Mosul.
Pertempuran dalam kota masih menjadi kekhawatiran sejumlah pihak. Diperkirakan sebanyak 1,5 juta warga sipil berada di Mosul. PBB memperingatkan, ada kemungkinan satu juta orang menjadi pengungsi dan operasi kemanusiaan besar harus dilakukan secepatnya.