Selasa 01 Nov 2016 14:22 WIB

Oposisi Iran Sebut Khamenei Terlibat Upaya Serangan ke Makkah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei
Foto: AP
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden National Council of Resistance of Iran (CNRI), Maryam Radjavi, mengecam keras serangan yang menargetkan kota suci Makkah pada Ahad (30/10). Serangan roket itu diluncurkan dari Yaman pada 29 Oktober lalu.

Rajavi menuding serangan itu berada di bawah pengawasan Pasukan Quds dan diperintahkan oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei. "Serangan itu adalah deklarasi perang pada seluruh Muslim di seluruh dunia," kata dia dilansir Al Arabiya.

Rajavi pun menyerukan pengusiran terhadap rezim Iran yang dituduhnya antikemanusiaan dan anti-Islam. Ia meminta negara-negara Islam, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), memutus hubungan dengan rezim Iran saat ini.

Aktivis oposisi ini mengatakan, rezim sebelumnya juga berupaya melakukan kejahatan dan penodaan terhadap Makkah rumah suci Allah.

"Di antara mereka ada yang mengirim peledak ke Saudi pada 1986, ini menyebabkan kekacauan di Makkah pada 1987 dan menewaskan lebih dari 400 jamaah," kata dia. Rajavi menambahkan, rezim kali ini pun sama.

(Baca Juga: Ada Misil Menuju Makkah Sebelum Digagalkan)

Ia menuduh mereka tidak ragu untuk meledakkan tempat ibadah imam-imam Syiah di Mashad dan Samara. Sebelumnya, CNRI menuduh rezim melakukan transfer senjata ke Yaman.

Arab Saudi dan kelompok negara Teluk selama ini menuding Iran berada di balik milisi Yaman, Houthi, yang menggulingkan pemerintahan sah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement