Kamis 03 Nov 2016 08:13 WIB

Obama Kritik FBI Terkait Skandal Surel Hillary Clinton

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Presiden AS Barrack Obama
Foto: Reuters
Presiden AS Barrack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden AS Barack Obama secara implisit mengkritik Direktur FBI James Comey terkait skandal penggunaan surat elektronik (surel) pribadi Hillary Clinton. Dia mengatakan penyelidikan sebuah kasus tidak seharusnya dilakukan atas dasar sindiran atau informasi yang tidak lengkap.

FBI memutuskan kembali membuka penyelidikan atas kasus yang menjerat calon Presiden AS dari Partai Demokrat itu. Comey menghadapi berbagai kecaman karena penyelidikan diumumkan 11 hari sebelum pemilihan presiden diselenggarakan pada 8 November.

Pernyataan Obama ini adalah komentar publik pertamanya sejak pengumuman yang dilakukan Comey pada Jumat (28/10) lalu. Comey menyatakan FBI menemukan sekumpulan bukti baru dalam surel yang tidak relevan dengan penyelidikan sebelumnya.

"Saya sudah berusaha memastikan agar saya tidak terlihat seperti sedang ikut campur. Tapi saya pikir ada norma ketika akan melakukan investigasi. Kita tidak melakukannya berdasarkan sindiran, berdasarkan informasi yang tidak lengkap, dan berdasarkan kebocoran. Kita melakukannya berdasarkan keputusan konkret," kata Obama, dikutip dari BBC, Rabu (2/11).

Presiden Obama juga mendesak semua pendukung Partai Demokrat dari semua latar belakang etnis ikut mendukung Clinton. Menurutnya, lawan Clinton dari Partai Republik, Donald Trump adalah sebuah ancaman bagi warga sipil, negara, dan dunia.

"Nasib Amerika ada di bahu Anda. Nasib dunia ini tertatih-tatih, Anda harus memastikan mendorongnya ke arah yang benar. Saya tidak ada dalam surat suara, tapi keadilan ada pada surat suara, kemajuan ada pada surat suara, demokrasi kita ada pada surat suara," ujar Obama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement