REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakr Al Baghdadi mengatakan tidak akan mundur dalam perang melawan musuh yang hendak merebut kubu mereka, Kamis (3/11). Hal ini menyusul serangan ofensif pasukan Irak yang mulai memasuki Mosul, salah satu kota terbesar di negara itu.
Baghdadi meyakini perang yang berlangsung di Mosul akan dimenangkan oleh pihaknya. Ia mengatakan kelompok militan tersebut secara total menggempur lawan yang terdiri dari pasukan Irak bersama dengan Peshmerga Kurdi dan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS).
"Ini adalah perang total dan jihad yang besar dari ISIS. Dengan keyakinan, kami akan memenangkan pertempuran," ujar Baghdadi dalam sebuah rekaman suara yang dirilis pendukung ISIS, Kamis (3/11).
ISIS mengambil alih Mosul sejak dua tahun lalu. Kelompok teroris itu juga masih memegang sebagian besar wilayah di Suriah.
Namun, dalam satu terakhir wilayah kekuasaan ISIS di Irak berkurang dengan serangan ofensif pasukan pemerintah. Baghdadi pernah menyerukan agar penduduk di wilayah-wilayah kekuasaan mereka di Irak tidak pergi meninggalkan rumah.
Ia juga meminta anggota ISIS melakukan serangan bunuh diri pada malam hari. Dengan demikian, Baghdadi menilai kelompoknya bisa mengambil keuntungan lebih besar dan efektif.
Menurut keterangan penduduk di Habda, wilayah utara Mosul, ISIS melakukan patroli untuk mencegah pasukan Irak bergerak maju. Dengan kendaraan khusus, mereka mengambil posisi masing-masing yang diperkirakan untuk melakukan serangan tembak.