REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pasukan khusus Irak mulai memasuki lingkungan permukiman di Mosul, Jumat (4/11). Mereka bergerak dari wilayah timur kota tersebut dan mengintensifkan serangan yang ditujukan untuk memukul mundur Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dilansir dari Washington Post, serangan dimulai dengan meluncurkan artileri dan mortir dari beberapa wilayah yang mengelilingi Mosul, yaitu Aden, Tahrir, dan Quds. Kemudian, dari arah barat, pasukan lainnya juga menyerang dengan senjata yang sama.
Sementara pasukan Peshmerga Kurdi yang ikut dalam operasi pembebasan Mosul dari kelompok militan itu juga menyerbu dari segala arah di luar kota tersebut. Dibantu dengan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) yang meluncurkan serangan udara dan pengintaian.
Baca: Cara Unik Perempuan Pejuang Kurdi Perangi ISIS
Pasukan Irak mulai memasuki batas kota untuk pertama kalinya sejak ISIS mengambil alih Mosul pada 204 lalu. Pertempuran di pusat kota diperkirakan berlangsung pekan depan.
Lebih dari satu juta warga sipil yang masih terperangkap di dalam Mosul. Dikhawatirkan, ISIS memanfaatkan mereka sebagai tameng untuk mencegah pasukan Irak bergerak lebih maju.
Mosul menjadi kubu utama dan terakhir ISIS di Irak. Dengan serangan ofensif yang dilakukan kali ini, pergerakan kelompok militan tersebut berkurang drastis dan jika berhasil, maka hal ini menjadi pukulan besar bagi keberadaan mereka.