REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) khawatir peretas dari Rusia dan dari negara-negara lain akan mengganggu jalannya pemilihan presiden pada 8 November mendatang. Pemerintah melakukan upaya koordinasi untuk meningkatkan keamanan siber bersama CIA dan NSA.
Dilansir dari The Independent, Gedung Putih telah memperingatkan Rusia mengenai hal ini. Segala upaya manipulasi penghitungan suara yang dilakukan peretas Rusia akan menjadi pelanggaran serius.
"Rusia berada dalam mode ofensif dan AS mencari strategi untuk menanggapinya," ujar Duta Besar AS untuk Rusia periode 2012-2014 Michael McFaul.
Seorang pejabat senior dalam Pemerintahan Presiden Obama mengatakan, Pemerintah Rusia ingin membuat kebingungan dan melemahkan proses pemilu AS. Menurutnya, akan sangat sulit bagi peretas untuk mempengaruhi jumlah pemilih.
"Ada persiapan ekstra untuk memastikan kami memiliki semua alat untuk melawan apa pun yang mereka lakukan," ujarnya.
Ia mengatakan, kemungkinan akan ada serangan DDoS yang bisa menutup situs-situs populer di Amerika Serikat. Serangan itu sebagai serangan uji coba sebelum hari pemilihan presiden tiba.