REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Perselisihan antara Arab Saudi dan rivalnya Iran muncul kembali pada pertemuan ahli IPEC pekan lalu. Arab Sauudi mengatakan pihaknya bisa meningkatkan produksi minyak untuk menjatuhkan harga jika Iran menolak membatasi pasokan.
Bentrokan antara dua kelas berat OPEC yang berjuang berlawanan di Suriah dan Yaman itu sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir dilansir dari Middle East Monitor, Jumat (4/11).
Ketegangan mereda dalam beberapa bulan terkahir setelah Arab Saudi sepakat mendukung pakta pembatasan pasokan minyak dunia. Cara itu dapat meningkatkan prospek OPEC untuk mengambil langkah-langkah meningkatkan harga minyak.
Namun pertemuan para ahli OPEC pekan lalu pada 30 November, menjadi tempat bentrokan kembali Saudi dan Iran. Sumber OPEC mengatakan, Saudi telah mengancam untuk meningkatkan produksi mereka hingga 11 juta barel per hari bahkan 12 juta barel per hari. Dengan begitu, harga minyak akan turun.
Saudi telah meningkatkan produksi minyak sejak 2014 ke rekor tertinggi sekitar 10,5-10,7 juta barel per hari dan tambahan pasokan hanya akan memperburuk pasar global.