Ahad 06 Nov 2016 04:09 WIB

Tentara Irak dan ISIS Perebutkan Perbatasan Mosul

Rep: Dian Erika N/ Red: Angga Indrawan
Sebuah keluarga mengunjungi pemakaman yang dirusak ekstremis ISIS di Qayara, 50 Km dari Mosul, Irak, Kamis, 27 Oktober 2016.
Foto: AP Photo/Marko Drobnjakovic
Sebuah keluarga mengunjungi pemakaman yang dirusak ekstremis ISIS di Qayara, 50 Km dari Mosul, Irak, Kamis, 27 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Tentara Irak dan milisi ISIS bertempur sengit pada Sabtu (6/11) di wilayah timur Kota Mosul. Pertempuran tersebut memperebutkan kota terakhir yang menjadi batas kekuasaan antara Irak dengan milisi ISIS.

Serangan terjadi di Hammam al-Alil, sekitar 15 kilometer sebelah selatan Mosul. Menurut Komandan operasi serangan, Mayor Jenderal Najm al-Jabouri, serangan mentargetkan sekitar 70 orang milisi ISIS.

Serangan terjadi pada pukul 10.00 waktu setempat. Saat itu, beberapa milisi telah mencoba melarikan diri ke seberang sungai. Meski demikian, milisi masih melakukan upaya bom bunuh diri yang berhasil digagalkan.

"Pertempuran tersebut sangat penting karena kota yang diperebutkan merupakan batas terakhir sebelum kota Mosul," ujar Jabouri.

Sebuah pernyataan militer mengatakan pasukan keamanan telah mengangkat bendera Irak di atas gedung pemerintah di kota. Namun, hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah kota telah sepenuhnya berada di bawah kendali mereka. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement