REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Jumlah warga Hispanik di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS) yang memilih Hillary Clinton melonjak di hari-hari akhir pemungutan suara. Dukungan tersebut menjadi kekuatan politik untuk mengangkat Clinton dan menghalau jalan Donald Trump menuju Gedung Putih.
Clinton menyempatkan diri untuk mengunjungi komunitas imigran latin pada Sabtu (5/11) lalu di Florida. Partai Demokrat mengadakan kampanye di tengah kumpulan migran Hispanik dan Karibia di Pembroke Pines, Florida.
"Kami melihat momentum yang luar biasa, kita akan memecahkan rekor," ujar Clinton, dikutip dari The Washington Post.
Clinton juga mendapat keuntungan saat mengunjungi Michigan, Pennsylvania, dan New Hampshire. Ia didukung oleh komunitas yang lebih beragam di wilayah-wilayah tersebut.
Di sisi lain, Trump mencoba mengumpulkan dukungan warga Hispanik di Tampa. Ia sesumbar mengatakan warga Kuba hanya mendukungnya setelah dia diberikan penghargaan oleh sebuah kelompok etnis Kuba-Amerika.
"Pemilih Hispanik nyatanya akan membawa perbedaan yang besar dari apa yang orang-orang pikirkan," kata Trump.
Pada Sabtu (5/11), Trump juga mengunjungi North Carolina dan terbang ke barat untuk menyelenggarakan kampanye di Colorado dan Nevada. Di Reno, Nevada, Trump terpaksa dilarikan di belakang panggung oleh agen rahasia setelah seseorang berteriak ada salah satu penonton yang membawa senjata.
Setelah penyisiran, petugas tidak menemukan senjata. Trump lalu menyelesaikan pidatonya selama beberapa menit. Ia bahkan berencana untuk menambahkan kampanye di Minessota.
Meski demikian, dilihat dari jajak pendapat, Trump tampaknya akan menghadapi kerugian karena rendahnya dukungan di beberapa negara bagian yang memiliki populasi warga Hispanik terbesar. Hal itu didukung oleh pernyataan Trump di awal kampanye yang mengatakan migran Meksiko dipenuhi oleh pemerkosa dan pengedar narkoba.
"Riwayat itu mungkin menjadi mobilisasi suara bagi warga Hispanik. Jadi Trump layak mendapat penghargaan. Ia banyak melakukan hal yang bisa membuat dukungan warga Hispanik menghilang," ujar Senator South Carolina, Lindsey Graham.
Di Florida, sedikitnya 200 ribu lebih warga Hispanik telah melakukan pemilu awal pada Jumat (4/11) lalu. Ahli strategi Partai Demokrat, Steve Schale, mengatakan jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan jumlah warga Hispanik yang memilih pada empat tahun lalu.
Populasi Hispanik di South Florida dan Central Florida sebagian besar merupakan warga Puerto Rico dan negara Amerika Latin lainnya yang telah bermigrasi dalam beberapa tahun terakhir. Sebanyak 24 persen dari mereka adalah pemilih pemula.