REPUBLIKA.CO.ID, RAQQA -- Militan Suriah yang didukung Amerika melakukan serangan untuk mengambil alih Kota Raqqa di Suriah. Raqqa merupakan ibu kota de facto ISIS di Suriah. Serangan di Raqqa semakin mempersulit posisi ISIS. Apalagi ISIS sekarang sedang dipojokkan di Kota Mosul, Irak.
Juru Bicara Syria Democratic Forces (SDF) Jehan Sheikh mengatakan, jenderal memerintahkan pasukan untuk melakukan serangan ke Raqqa. "Kami menyerang ISIS untuk mengambil alih Raqqa," katanya, Ahad, (6/11).
Tentara Amerika membantu SDF menyerang ISIS dari udara. Dalam serangan ini tentara Kurdi juga ikut bergabung menghabisi ISIS. "Operasi gabungan ini bertujuan untuk mengisolasi Raqqa. Kemudian mengambilnya dari teroris internasional," ujar Sheikh.
SDF juga meminta agar penduduk Raqqa menjauh dari tempat-tempat militan ISIS berada. SDF juga berjanji akan membebaskan wilayah itu dari cengkeraman ISIS.
Komandan militer tingkat tinggi Amerika, Letnan Jenderal Stephen Townsend mengatakan, tentara koalisi yang dipimpin Amerika ingin segera bergerak mengisolasi Raqqa karena khawatir ISIS akan menggunakan Raqqa sebagai basis untuk meluncurkan serangan di luar negeri.
Baca juga, ISIS Serang Kamp Pelatihan Turki di Irak.
Pemerintah Prancis sudah memperingatkan kalau militan ISIS banyak yang akan kabur ke Raqqa dari Mosul. Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan, terdapat bukti militan ISIS kabur ke Raqqa. "Hal ini harus dihentikan sebelum mereka memperkuat kelompoknya di sana."